Ternyata Ada Hujan di Matahari dengan Tetesan Sebesar Tasmania
Anda mungkin ingat model atom yang tampak seperti tata surya mini, yang dipelajari ketika sekolah. Ia memiliki inti berat di tengah, dengan awan elektron yang jauh lebih ringan di sekitarnya.
Sebuah plasma adalah sekumpulan atom yang begitu panas sehingga elektronnya menjadi rusak dan bebas, serta tak lagi terikat dengan intinya. Elektron mengapung bebas melalui lautan inti. Ini adalah 'plasma' – zat yang membentuk Matahari.
Jadi sekarang Anda sudah mengetahui beberapa latar belakang, kini mari kita pelajari saudara kandung Matahari yang telah lama hilang.
Seperti kebanyakan bintang, Matahari kita lahir karena ia mengental dari awan molekul debu dan gas yang besar (yang sebagian besar hidrogen dan helium). Tapi ia tak lahir sendiri. Matahari lahir dalam sebuah kelompok 1000 bintang - semua dari awan yang sama.
Para astronom pergi mencari, dan menemukan beberapa bintang dengan elemen yang sama seperti Matahari. Mereka juga menghitung matematika dari gerakan putaran beberapa bintang kandidat -selama 4,5 miliar tahun terakhir - kembali ke awan purba.
Pada waktu itu, galaksi kita, Bima Sakti, telah berputar pada porosnya sendiri sekitar 18 kali – sehingga hal ini bukanlah masalah sepele.
Mereka telah menemukan apa yang hampir pasti disebut sebagai salah satu dari saudara kandung Matahari. Ia terletak 110 tahun cahaya di konstelasi Herkules, dan memiliki nama yang tak romantic, yakni ‘HD 162826’. Ia sedikit lebih besar dari Matahari, dan sedikit lebih panas - tapi usianya sama, karena lahir pada waktu yang sama.
Jadi Matahari memiliki setidaknya satu saudara kandung yang kita tahu, tapi bagaimana mungkin ia memiliki 'hujan'?. Padahal, suhu di permukaannya itu sekitar 5000 ribu derajat celcius. Memang saudara kandung ini bukanlah air, tetapi berfungsi seperti hujan di Bumi.