Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ternyata, Anak Gafatar tak Pernah Belajar Mengaji

Minggu, 24 Januari 2016 – 14:24 WIB
Ternyata, Anak Gafatar tak Pernah Belajar Mengaji - JPNN.COM
Ratusan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dipulangkan dari Kalimantan tiba di penampungan sementara di Gedung Transito Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur, Margorejo, Surabaya. Eks Gafatar asal Jawa Timur tersebut didata dan diperiksa kesehatan setelah tiba dari Pontianak, Kalimantan Barat. Foto: Abdullah Munir/ Radar Surabaya

jpnn.com - ANAK- anak anggota Gafatar di Kabupaten Kayong Utara (KKU) tidak menempuh pendidikan formal. Dari penelusuran Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group), mereka punya sekolah sendiri dan tidak diajarkan pelajaran agama.

Ema namanya. Ketika ditemui, bocah 9 tahun itu terlihat sibuk berkemas-kemas dan menyiapkan segala barang. Sejak pagi hingga siang, suasana di perkampungan yang dihuni Ema memang terlihat sangat sibuk.

Pasalnya, usai Salat Jumat, mereka sudah diultimatum warga dan pemerintah setempat untuk mengosongkan perkampungan yang baru dibuka sekitar tujuh bulan tersebut.

Di perkampungan yang sedikit jauh dari pemukiman warga setempat itu, Ema dan saudara sulungnya, Faris, plus dua perempuan muda yang merupakan kerabat mereka, duduk di depan pintu tempat tinggalnya.

Mulanya, RK berbincang dengan dua perempuan yang enggan menyebutkan namanya tersebut. Diskusi terhenti ketika masuk ke topik maksud dan tujuan Gafatar plus keyakinan di dalamnya.

Ketika dua perempuan yang mengaku masih gadis itu berlalu, Ema dan Faris tetap duduk. Ema adalah anak kedua dari empat bersaudara. Orangtua mereka sedang berada di Ketapang hampir sepekan. Sebab, ibunya melahirkan anak keempat di rumah sakit Ketapang. “Ibu melahirkan pada Jumat (dua pekan lalu), di sana tinggal di rumah kos,” kata Faris.

Tak lama kemudian, keduanya pun masuk ke dalam rumah karena harus bersiap meninggalkan perkampungan di Melinsum untuk menuju penampungan yang disiapkan di halaman Kantor Desa Sutera, Sukadana.

Selang beberapa menit, Ema kembali keluar dan sudah terlihat rapi. Rambutnya yang ikal disisir dan diikat gaya ekor kuda. Mungkin dia sudah mandi, terlihat lebih segar dari sebelumnya.

ANAK- anak anggota Gafatar di Kabupaten Kayong Utara (KKU) tidak menempuh pendidikan formal. Dari penelusuran Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group), mereka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News