Ternyata Ini yang Jadi Celah Kebocoran Soal UN
jpnn.com, JAKARTA - Pada hari pertama pelaksanaan UN tingkat SMA/MA, masalah kebocoran soal ujian masih menjadi laporan utama di posko-posko pengaduan. Dari 17 pengaduan yang masuk ke posko Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), delapan di antaranya karena kecurangan/bocornya soal.
Namun Irjen Kemendikbud Daryanto mengatakan belum ditelisik, sumber kebocoran apakah UN berbasis komputer (UNBK) atau UN berbasis kertas dan pensil (UNKP).
Demikian juga pernyataan Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Kiki Yuliati. Pengaduan yang masuk ke BSNP lebih pada masalah penyebaran soal UNKP. Di mana masing-masing daerah melakukan praktik distribusi soal yang beragam.
"Ketika pusat melonggarkan penyebaran soal terjadi praktik distribusi soal beragam. Ada daerah yang pengawasannya sangat ketat dengan menggunakan aparat kepolisian. Ada pula yang pengawasannya longgar sehingga menjadi celah kebocoran soal," kata Kiki di Kantor Kemendikbud, Senin (10/4).
Tahun lalu, distribusi soal hingga ke kabupaten/kota. Seiring pelimpahan kewenangan urusan pendidikan menengah atas dari kabupaten/kota ke provinsi, otomatis memengaruhi distribusi soal. Soal tidak lagi didistribusikan sampai ke kabupaten/kota, tapi sampai di provinsi.
"Karena penyimpanan akhirnya di provinsi, ada celah kebocoran. Apalagi pusat tidak memantau distribusi soal dari provinsi ke kab/upatenkota. Masing-masing provinsi diberikan kewenangan melakukan pengawasan sendiri," bebernya.
Ke depan, imbuh Kiki, mekanisme distribusi soal harus diatur lagi. Kemendikbud tidak bisa melepas begitu saja distribusinya. Karena dari provinsi ke kab/kota ada jalur-jalur yang bisa digunakan oknum tertentu untuk membocorkan soal UNKP.
"Karena pelimpahan kewenangan baru berlaku beberapa bulan ini, daerah mungkin belum terbiasa. Berikutnya jangan sampai terjadi lagi. Pengawasan pusat terhadap distribusi soal harus tetap diperketat. Apalagi UNKP tidak bisa dihilangkan sama sekali, meski nanti makin banyak sekolah yang UNBK," paparnya.(esy/jpnn)