Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Terobosan Keren Bupati Kukar Dongkrak Kunjungan Wisatawan

Minggu, 27 Maret 2016 – 13:40 WIB
Terobosan Keren Bupati Kukar Dongkrak Kunjungan Wisatawan - JPNN.COM
Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari bersama suaminya, Endri Elfan Syarif memperlihatkan gembok cinta yang akan dipasang di Jembatan Repo-repo. Foto: pojoksatu

Lebih lanjut Rita mengatakan, dengan dibukanya jembatan repo-repo untuk umum menuju pulau Kumala, maka Pemkab Kukar memiliki harapan baru untuk pariwisata di Kabupaten Kukar, dan juga sebagai sarana untuk mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kukar.

Sejak Selasa (22/3) kemarin, warga bisa berkunjung ke Pulau Kumala melalui Jembatan Repo-repo. Menurut Ketua Forum Kukar Sehat (FKS), Abrianto Amin, di Pulau Kumala terdapat sejumlah wahana bisa dinikmati pengunjung. Seperti kolam pesut untuk pengunjung bermain RC Boat atau speedboat remote.

DPRD Kukar juga menyambut sumringah keputusan Bupati Rita membangun jembatan untuk tujuan Pariwisata. “Harapan kami, Jembatan Repo-repo bisa mengangkat Pulau Kumala supaya semakin dilirik pengunjung,” kata Ketua DPRD Kukar, Salehuddin S dalam keterangan resminya.

Menpar Arief Yahya menyambut baik peresmian atraksi baru “jembatan cinta” penghubung Kukar dengan Pulau Kumala itu. Dia juga senang, jika Pemkab Kukar semakin serius menggarap sektor pariwisata, sebagai panglima. Dia meyakinkan, investasi di sektor pariwisata, jika serius dan dipikirkan tepat, akan mendongkrak devisa yang pasti menghidupkan ekonomi lokal.

Mantan Dirut PT Telkom ini membenarkan statemen Bupati Rita, bahwa pariwisata akan segera menggeser komoditas andalan lain yang menghasilkan devisa. Lihat saja Oil and Gas, 2013 capaian 32,6 miliar dolar AS, 2014 masih 30 miliar dolar AS, 2015 tinggal 18,9 miliar dolar AS. 

Batubara yang menjadi andalan Kaltim juga decline, 2013 tercapai 24,5 Miliar dolar AS, lalu 2014 masih 20,8 miliar dolar AS, dan 2015 tinggal 16 miliar dolar AS. “Coba bandingkan dengan pariwisata, 2013 masih 10 miliar dolar AS, 2014 naik miliar dolar AS, tahun 2015 menjadi 12 miliar dolar AS,” ungkap Arief Yahya.(ray/jpnn)

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close