Teroris Menyusup, Suka Cita Berubah Mencekam
Buktinya, lokasi perayaan jadi lautan manusia. Warga berkumpul menyaksikan kehebatan polisi Sulut. Hebatnya lagi, tidak ada sekat polisi dan masyarakat. Semua berbaur.
Perayaan HUT ke-70 Bhayangkara ditandai dengan upacara peringatan. Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung menjadi inspektur upacara. Dimulai pukul 15.15, upacara berlangsung khidmat. Suasana hening khas kemiliteran membuat ribuan pasang mata yang hadir turut hanyut dalam peringatan hari lahirnya Polri.
Meski fajar sudah menyingsing ke barat, namun panas masih begitu terasa. Kapolda pun berdiri menghadap langsung matahari. Demikian juga unsur Forkopimda yang hadir. Di antaranya, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Ketua Komisi I Deprov Ferdinand Mewengkang mewakili Ketua Deprov, Danlantamal Laksma TNI Suselo, Kasrem 131/Santiago Kol Inf Dadang Arif Abdurahman yang hadir mewakili Danrem Brigjen TNI Agusto Sulaiman dan Kepala BIN Sulut Laksma TNI Hendrawan Prewito.
Prosesi penghormatan pataka hingga pembacaan amanat Presiden Joko Widodo, menjadi bagian penting upacara kemarin.
Dalam amanat yang dibacakan kapolda, Presiden mengapresiasi Polri yang telah banyak berperan memberikan sumbangsih di bidang hukum dan keamanan bagi masyarakat.
Baginya, di tengah keberhasilan yang dicapai Polri harus menyadari kelemahan untuk memperbaiki diri dengan reformasi institusi secara menyeluruh dan konsisten.
“Masyarakat semakin kritis terhadap kinerja Polri. Menghadapi kondisi tersebut, Polri dituntut responsif, peka, dan semakin profesional. Reformasi Polri secara menyeluruh adalah kunci menghadapi masa depan yang semakin global,” ujarnya membacakan amanat Presiden.
Usai upacara, para hadirin disuguhi pertunjukan lucu dari para polisi cilik (Pocil). Pocil menunjukkan keterampilan baris-berbaris serta kelengkapan atribut personel polisi yang benar.