Terpaksa Membelah Diri karena Kurang Guru di Sekolah
Karena itu, siswa kelas IV yang diajarinya harus menunggu. Setelah mengajar kelas V, Agus pindah untuk mengajar di kelas IV. Meskipun demikian, siswa yang menunggu tersebut harus berada di ruang kelas.
"Tidak ada siswa yang bermain di luar meskipun menunggu giliran," ujarnya.
Agus menjelaskan, kendala di SDN Curahtakir 03 bukan hanya masalah guru, melainkan juga ruang kelas yang sangat tidak layak untuk kegiatan belajar mengajar.
Dua ruang kelas yang bagian atapnya terbang hingga saat ini belum ada perbaikan. Siswa di dua kelas itu harus berpindah tempat ketika hujan. Sebab, kelas mereka bocor dan menjadi basah.
BACA JUGA : 66 Persen Daerah Terpencil Kurang Guru
Kedua kelas tersebut, yakni kelas V dan VI. Dia menjelaskan, jika kondisi parah itu terjadi setelah lima bulan lalu, sekolah itu diterjang angin puting beliung.
Berdasar informasi pihak sekolah, kondisi tersebut memang dibiarkan. Pasalnya, pihak sekolah tidak mampu memperbaiki.
Bahkan, separo pintu ruang kelas IV rusak. "Tidak ada biaya untuk memperbaiki kerusakan sekolah itu," ujar Kepala SDN Curahtakir 03 Agus Suryanto. (jum/ram/diq/jpnn)