Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tersandung Hukum, Siswa Tetap Ikut UNBK

Selasa, 11 April 2017 – 21:57 WIB
Tersandung Hukum, Siswa Tetap Ikut UNBK - JPNN.COM
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Ilustrasi Foto: Samarinda Pos/JPNN.com

jpnn.com, BULELENG - Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Tingkat Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan mulai digelar Senin (10/4) kemarin. Papan bertulisan harap tenang saat sedang berlangsung ujian nasional terpajang di depan sekolah.

Namun ada pemandangan yang berbeda di SMK Negeri 3 Singaraja. Nampak petugas keamanan dari pihak kepolisian berjaga-jaga saat UNBK berlangsung. Kehadiran pihak kepolisian di SMK Negeri Tiga Singaraja bertujuan untuk mengantar dan menjaga salah satu siswa yang berstatus tersangka dalam kasus pencurian dengan pemberatan di sebuah toko elektronik yang terjadi di wilayah Desa Sulanyah, Kecamatan Seririt.

Seperti dilaporkan Bali Express (Jawa Pos Group), Gede S, 18, terbukti telah melakukan pencurian bersama tiga orang rekannya.

Gede S ditangkap pada Selasa (4/4) saat akan menjual barang hasil curiannya. Pihak sekolah berkerja sama dengan orang tua siswa sepakat untuk memohonkan hak belajar kepada pihak kepolisian agar Gede S tetap dapat mengikuti UNBK di SMK Negeri 3 Singaraja, serta berkoordinasi dengan UPT Disdikpora Bali di Kabupaten Buleleng. Pihak Kepolisian pun akhirnya memberikan izin keluar tahanan kepada Gede S untuk mengikuti ujian.

Kepala SMKN 3 Singaraja, I Nyoman Suastika, mengatakan sebanyak 719 siswa dari 10 jurusan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Dari jumlah tersebut, diakui satu orang peserta masih menjalani proses hukum di Kepolisian lantaran terlibat aksi kriminal beberapa waktu lalu.

"Betul ada siswa kami yang tersandung masalah hukum. Tapi kami bersama orang tuanya telah memohonkan hak belajar kepada pihak kepolisian agar tetap bisa mengikui UNBK,” jelasnya.

Saat mengikuti UNBK Gede S didampingi oleh sang ayah dan dua orang anggota polisi dari Polsek Seririt. Setelah waktu ujian usai, Gede S langsung digiring petugas untuk masuk mobil dan diantar kembali menuju Polsek Seririt dengan menggunakan kendaraan minibus warna hitam.

Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Ujian Nasional Tingkat SMA dan SMK tahun ini diikuti 65 sekolah dengan jumlah siswa 8.467 orang. Khusus UNBK diikuti 10 SMA/MA dengan peserta sebanyak 1.388 orang dan 22 SMK dengan 2.932 peserta.

Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Tingkat Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan mulai digelar Senin (10/4) kemarin. Papan bertulisan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News