Terserang MERS, Warga Asing Meninggal
jpnn.com - JEDDAH Sindrom pernapasan timur tengah atau middle east respiratory syndrome (MERS) kian menyebar. Di Jeddah, Arab Saudi, jumlah korban yang menderita penyakit itu terus bertambah. Kementerian Kesehatan Sabtu petang lalu (12/4) melaporkan, satu orang lagi meninggal. Bukan penduduk Arab Saudi, melainkan orang asing yang berkunjung ke negara tersebut. Belum diketahui korban yang berusia 45 tahun itu berasal dari negara mana. Yang pasti, Arab Saudi merupakan jujukan bagi umat muslim sedunia. Baik untuk menunaikan ibadah haji maupun umrah.
Jika ditotal, saat ini sudah ada 68 orang yang meninggal lantaran penyakit yang disebabkan virus corona tersebut. Korban yang terinfeksi juga bertambah. Ada delapan orang lagi yang baru terinfeksi. Lima di antaranya adalah petugas medis di rumah sakit. Perinciannya, dua perempuan dan tiga laki-laki. Tiga orang lainnya adalah warga sipil yang terinfeksi di Jeddah. Total orang yang terinfeksi hingga saat ini mencapai 189 orang. Menteri Kesehatan Arab Saudi Abdullah Al Rabeeah mengunjungi beberapa rumah sakit di Jeddah untuk melihat kondisi terbaru.
Makin tingginya penderita MERS itu membuat kepanikan di masyarakat. Beberapa orang tua bahkan melarang anaknya pergi sekolah karena takut tertular. Padahal, Kementerian Pendidikan sudah menyatakan sejauh ini tidak ada penularan virus corona di sekolah. Tapi, tetap saja ada orang tua yang takut.
"Saya tidak bisa mengirim anak saya ke sekolah sebelum saya yakin penyakit tersebut terkontrol. Dua anak laki-laki saya masih duduk di sekolah dasar dan mereka sangat mudah tertular," ujar warga Jeddah Mahmoud Al Maimany. Masyarakat yang memiliki anak-anak ingin garansi keamanan dari pemerintah. Yaitu, jika pergi ke sekolah, anaknya tidak akan tertular. Namun, sejauh ini pemerintah Arab Saudi belum memberikan penjelasan terkait dengan rencana pencegahan dan penularan.
Virus itu telah menyebar ke Yaman. Negara yang berbatasan langsung dengan Arab Saudi tersebut melaporkan, satu warganya terserang MERS. "Satu orang pria tertular di Sana"a. Kementerian bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memerangi virus itu," tegas Menteri Kesehatan Masyarakat Yaman Ahmed Al Ansi. (AFP/Aljazeera/Arab News/sha/c10/tia)