Terungkap, Ini Motif KKB Mengisolasi 2 Desa di Tembagapura
jpnn.com, JAKARTA - Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI – WP) dan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) kemarin menyampaikan pernyataan sikap terkait kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang mengisolasi Desa Kimbely dan Banti, Distrik Tebagapura, Mimika.
.
Menurut Ketua AMP Frans Nawipa, aksi KKB yang dia sebut sebagai Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TPN PB) dilandasi persoalan kedaulatan Papua Barat.
”Bahwa perjuangan yang dilakukan TPN PB merupakan satu tindakan politik dalam hal untuk menentukan nasib sendiri bagi rakyat Papua Barat,” ujarnya.
Frans menyampaikan bahwa TPN PB tidak akan berhenti beraksi apabila pemerintah Indonesia belum bersedia duduk dalam perundingan internasional.
”Jika belum bisa (duduk dalam perundingan internasional), perlawanan rakyat Papua tidak akan berhenti,” kata dia.
Melalui pernyataan sikap kemarin, AMP menegaskan bahwa mereka ingin pemerintah Indonesia mengakui West Papua sebagai bangsa yang terpisah dari NKRI.
Hal senada turut disampaikan oleh Juru Bicara Bicara FRI – WP Surya Anta. Dia menyampaikan bahwa aksi TPN PB melalui operasi militer kodap III di Timika dan Tembagapura merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk menunjukan kepada dunia internasional.
”Bahwa perjuangan mereka adalah perjuangan merebut kedaulatan rakyat dan bangsa West Papua,” terangnya. Dia pun menuturkan, informasi yang disebarkan oleh TNI – Polri tidak sepenuhnya benar.
Misalnya informasi soal pemerkosaan, perampokan, penyanderaan, serta pembunuhan masyarakat sipil yang dilakukan oleh TPN PB. Surya menyatakan bahwa informasi tersebut hoaks.