Terungkap, Ini Penyebab Kematian Panda Tiongkok di Kebun Binatang Thailand
jpnn.com, BANGKOK - Kebun Binatang Chiang Mai Thailand akhirnya memecahkan kasus kematian mendadak seekor panda raksasa jantan pinjaman dari Tiongkok setelah hasil otopsi menunjukkan bahwa panda bernama Chuang Chuang itu menderita gagal jantung.
"Penyebab kematiannya adalah gagal jantung akibat kekurangan oksigen pada organ internalnya," kata kebun binatang melalui pernyataan tertulis pada Selasa terkait kematian panda itu pada September.
Usai kematian panda berumur 19 tahun yang dipinjamkan oleh Tiongkok bersama pasangannya yang bernama Lin Hui sejak 2003 itu, jutaan pengguna media sosial di Tiongkok mendesak untuk diberi informasi mengenai penyebab kematiannya.
Pasangan panda Chuang Chuang dan Lin Hui menjadi selebritas di Thailand dengan sorotan media pada "kehidupan percintaan" keduanya, termasuk ketika perayaan pesta pernikahan mereka pada 2005.
Karena itulah, kematian Chuang Chuang yang relatif dini memicu duka cita penggemarnya di Thailand serta protes dari masyarakat Tiongkok dengan munculnya tanda pagar di media sosial yang cenderung menyalahkan Thailand atas hal itu.
Panda bisa hidup selama 14 hingga 20 tahun di alam bebas namun kisaran umurnya bisa mencapai 30 tahun jika dalam perawatan di kandang.
Kebun Binatang Chiang Mai menyebut bahwa spekulasi yang berkembang tentang kematian Chuang Chuang yang diketahui mengalami obesitas itu seperti akibat pemberian makan yang ceroboh, pengabaian, ataupun penyerangan telah terbukti tidak berdasar.
"Otopsi dan analisis oleh para ahli gabungan dari Thailand dan Tiongkok menunjukkan bahwa kesehatan nutrisi panda raksasa Chuang Chuang baik, tidak ditemukan adanya luka eksternal maupun benda asing di trakea," lanjut mereka.