Terungkap, Shinta Dibunuh Suami Sambil Begituan
Tak lupa dia menggembok pintu kamar dan rumahnya. Saat meninggalkan rumah, tujuannya adalah kampung halamannya di Palembang.
Semua aksi kekejian itu diperagakan Dedy dalam rekontruksi Rabu (19/7) pagi di TKP kejadian. Masih terlihat bercak darah berceceran yang sudah kering di karpet warna merah jambu dalam rumah itu.
Ada sebanyak 18 adegan diperankan pelaku sendiri. Sementara korban diperankan dalam wujud manekin. Gelar reka ulang itu disaksikan warga dan pihak keluarga.
Turut hadir Kapolsek Tigapanah, AKP Dearma Munthe,SH didampingi anggotanya serta JPU dari Kejari Kari Karo, Agustinus Perangin-angin,SH, penasehat tersangka Ripalino Bukit,SH, saksi-saksi yakni Sahat Maruli Tua Sihombing dan Rafles Sihombing, serta ibu kandung korban, Rehulina Beru Bukit.
“Bunuh aja anak itu. Keji kali perbuatannya. Kalau tidak suka lagi kan lebih baik diceraikan, kenapa mesti dibunuh. Semoga kau mati di dalam penjara. Manusia biadap, otak binatang, tidak berprikemanusiaan,” teriak warga saat Dedy berjalan meninggalkan lokasi reka ulang.
Sementara ibu korban, Rehulina Bukit terlihat murung seakan tak tahu harus berkata apa-apa. Lidahnya seolah kaku dan airmatanya telah kering. “Hukum lah dia seberat perbuatannya. Kami keluarga menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada penegak hukum,” ujarnya pasrah.(ius/ras)