Terus Manjakan Lidah saat Lebaran
Tak hanya rujak, penikmat bola-bola berkuah alias bakso juga masih bisa merasakan nikmatnya bakso khas Surabaya. Siapa yang tidak kenal Bakso Solo Rindu Malam di Jalan Ciliwung. Warung yang hadir di Surabaya sejak 1984 itu adalah milik Widyawan Triongko, seorang pengacara.
Saat awal buka 30 tahun lalu, baksonya dijual seharga Rp 400 per porsi. Kini dibanderol seharga Rp 10.000 per porsi. Banyak yang mencoba meniru resep baksonya, namun Widyawan tidak merasa khawatir. (mas)
’’Juru masak saya itu orang asli Solo yang berprofesi sebagai pedagang bakso. Jadi, rasanya itu khas Solo,’’ katanya. Selama Lebaran ini, warung miliknya tetap buka. Yakni, mulai pukul 10.00–24.00.
Perjalanan wisata kuliner akan semakin lengkap dengan menikmati sajian es krim lezat di tempat yang cozy. Beragam varian menu es krim resep warisan yang terjaga sejak 1930 bisa didapatkan di Kedai Es Krim Zangrandi di Jalan Yos Sudarso.
Kedai tersebut didirikan Renato Zangrandi asal Italia dengan nama Zangrandi’s Ijspaleis. Sasarannya ketika itu adalah memenuhi selera orang Eropa yang gemar mengonsumsi es krim. Lokasinya pun sangat strategis, yakni berseberangan dengan Simpangsche Societeit. Dulu, itu merupakan tempat bagi para kaum sosialita asing untuk berpesta, berdansa, dan menonton konser musik.
Arsitektur dan interior klasik pun masih dipertahankan. Kursi-kursi bambu beranyam rotan khas Eropa klasik semakin membuat nuansa Surabaya tempo doeloe kental terasa.
Menu es krim tertua di Zangrandi adalah Tutti Frutti. Struktur es krimnya agak kasar seperti es puter, namun dengan cita rasa berkelas. Varian rasanya cukup banyak, mulai vanila, mocca, stroberi, hingga cokelat. Potongan buah kering sebagai topping semakin menguatkan kesanoldies.Zangrandi juga menyediakan sejumlah kudapan istimewa, seperti risoles, kroket, siomay, hingga pizza.Kedai itu tetap buka meski Lebaran, mulai pukul 12.00–22.00. (bir/shy/c7/pri)