Terus Tancap Gas, Gorontalo Gelar Bimtek Pariwisata Lewat Medsos
Hari pertama bimtek menghadirkan Rendy Wijaya, salah seorang dosen jurusan pariwisata Fakultas Sastra dan Budaya dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Rosyid Azhar selaku pelaku pariwisata dan Iswan Febriyanto sebagai pengelola situs Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo.
Rendi Wijaya, salah seorang pemateri mengatakan berdasarkan survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2016, jumlah pengguna internet di Indonesia berjumlah 132,7 juta orang.
"Untuk para pekerja atau wiraswasta jumlah pengguna internet mencapai angka 82,2 juta orang atau 62 persen, ibu rumah tangga 16,6 persen atau 22 juta orang, mahasiswa 10,3 juta orang atau 7,8 persen, pelajar 8,3 juta orang atau 6,3 persen dan lainnya 796 ribu atau 0,6 persen,” ujarnya.
Ia menjelaskan para pengguna internet di Indonesia yang menggunakan telepon pintar sebanyak 63,1 juta atau 47,6 persen, yang menggunakan telepon pintar dan komputer 67,2 juta orang atau 50,7 persen dan pengguna komputer 2,2 juta orang atau 1,7 persen.
"Tujuan dari pelaksanaan bimtek tersebut adalah memberikan stimulasi yang kuat serta inspirasi strategi dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kemampuan teknis dalam mengelola media sosial sebagai sarana untuk memasarkan dan pempromosikan pariwisata daerah," tutur Ketty Bin Umar.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan bakal membawa gerbong Kementerian Pariwisata RI melompat jauh menuju target menjaring 20 juta wisatawan di 2019.
Caranya, Go Digital. Kata Menpar, the best digital marketing in the world. Nomor satu di dunia, menyentuh semua orang di muka bumi. Dan yang utama, Wonderful Indonesia harus tumbuh dan menyalip dua rival utama, Malaysia Truly Asia dan Amazing Thailand.
Menpar Arief Yahya mengaku yakin dengan jurus Go Digital-nya. Salip menyalip teknologi aplikasi, kejar mengejar kecepatan komunikasi data hingga kompetisi menyediakan content terbaik, sudah sering dilakoni Arief Yahya saat bertahun-tahun menakhodai PT Telkom yang bergerak di sektor telekomunikasi itu.