Terusan Suez Diperlebar, Rakyat Mesir Sambut Gegap Gempita
jpnn.com - KAIRO - Upacara yang menandai dibukanya Terusan Suez yang telah dilebarkan kemarin (6/8) disambut dengan gegap gempita oleh penduduk Mesir. Mereka sampai turun ke jalan untuk merayakannya.
Presiden Abdel Fattah al-Sisi memang melakukan upacara pembukaan dengan sangat mewah di kota pelabuhan Ismailiya dengan dilengkapi penjagaan yang sangat ketat.
Pemerintah Mesir berharap pelebaran tersebut bisa meningkatkan perekonomian Mesir dan mengukuhkan posisi mereka di dunia internasional. Rute baru di Terusan Suez itu seharusnya selesai dalam tiga tahun, namun bisa diselesaikan dalam 12 bulan.
Untuk menyelesaikan proyek tersebut, Pemerintah Mesir telah mengucurkan anggaran USD 8,2 miliar (Rp 110,9 triliun).
Demi membuat jalur baru Terusan Suez itu, dilakukan pelebaran 35 kilometer dari terusan lama. Diperkirakan, pada 2023 bakal ada 97 kapal yang melewati terusan tersebut per hari. Sebelum dilebarkan, Terusan Suez hanya bisa dilewati 49 kapal per hari. Waktu tunggu juga bakal lebih singkat, yakni dari 18 jam menjadi 11 jam.
"Ini adalah pencapaian untuk orang-orang yang mendanainya sebagai bagian dari proyek nasional dan proyek ini lahir dari ketekunan serta kerja keras," ujar juru bicara Sisi.
Sayangnya, beberapa pengamat menilai Terusan Suez itu tidak akan membawa dampak ekonomi yang besar bagi Mesir. Sebab, pelebaran Terusan Panama juga bakal selesai tahun depan.
"Keuntungan pelebaran ini (Terusan Suez, Red) lebih pada sisi politik daripada ekonomi," ucap pengamat ekonomi di Universitas Amerika di Kairo Ahmed Kamaly tersebut. (AFP/BBC/sha/c20/ami/ray/jpnn)