Tetangga di Kampung Cerita soal Sosok Irjen Idham Aziz, Kapolda Metro Jaya
jpnn.com, JAKARTA - Irjen Pol Idham Aziz, pria asal Kampung Salo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, ditunjuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjadi Kapolda Metro Jaya, menggantikan Irjen Pol M. Iriawan.
Penunjukan alumni SMP 2 Kendari ini diketahi dari Telegram Rahasia (TR) yang diterbitkan Kapolri bernomor ST/1768/VII/2017 tanggal 20 Juli 2017 berisi mutasi dan rotasi sejumlah perwira tinggi (pati) serta pamen (perwira menengah).
Dalam TR tersebut, sebanyak 51 pati dan pamen Polri dirotasi. Dalam telegram yang diteken Asisten SDM Kapolri Irjen Pol Arief Sulistyanto, nama Idham Aziz ada di deret keempat.
Tidak mudah bagi Idham untuk sampai ke posisi itu. Lelaki kelahiran Kendari, 30 Januari 1963 ini adalah sosok yang pantang menyerah. Ia tiga kali tes Akademi Kepolisian (Akpol) untuk bisa berseragam polisi yang jadi kebanggaannya.
“Beliau lulus Akpol 1988, setelah tiga kali ikut seleksi, dan pertama tugas di Bandung,” kata Fitri Handari, istri jenderal bintang dua ini.
Idham Aziz menuntaskan pendidikan mulai dari SD di Kampung Salo, lalu di SMP 2 dan SMA 1 Kendari. Ia lalu mencoba ikut seleksi Akpol tapi belum beruntung.
Sembari menunggu seleksi tahun berikutnya, Idham muda mendaftarkan diri jadi mahasiswa di Unhalu-kini UHO-di Fakultas Pertanian. Tahun berikutnya, ia tes kembali dan lagi-lagi gagal.
“Tapi beliau tetap menyimpan impiannya. Kali ketiga, tahun 1988 beliau lulus,” tambah sang istri yang dihubungi semalam.