Tetap Terjaga di Solo, Dua Kelompok Tarawih dan Dua Imam dalam Satu Masjid
Yang 23 Rakaat Pakai Pengeras Kecil, 11 Rakaat Pengeras BesarJumat, 05 Agustus 2011 – 15:51 WIB
Berbeda dengan jamaah lainnya, Helmi, 21, mengatakan tidak terlalu fanatik dengan pilihan jumlah rakaat salat Tarawih yang diikutinya di Masjid Agung. Saat salat Tarawih di Masjid Agung, dia terkadang mengikuti 11 rakaat. Tapi, tak jarang pula dia ikut jamaah Tarawih 23 rakaat. "Tidak tentu sih, Mas. Cuma memang untuk yang 23 rakaat itu selesainya lebih cepat karena tidak pakai ceramah dulu sebelumnya," papar pria yang tinggal di Pasar Kliwon, Solo, itu.
Sugeng, 51, seorang warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, mengatakan bahwa kebiasaan unik berjamaah dengan dua versi tersebut berlangsung sejak lama di Masjid Agung, Solo. "Wah, kalau masalah itu (dua versi), sejak dulu, Mas. Saya masih kecil pun sudah seperti itu. Ini sebenarnya bukan masalah perbedaan keyakinan kok, tetapi lebih pada krenteging ati (kenyamanan hati, Red) saat beribadah," ujar dia yang tinggal tak jauh dari kompleks Masjid Agung, Solo.
"Jadi, di sini itu Islamnya netral. Tidak berat sebelah dan tidak condong kepada satu golongan Islam tertentu. Yang ingin salat 11 rakaat silakan, yang mau 23 rakaat ya monggo. Semua bisa di sini, bergantung krenteging ati itu tadi," tegasnya.