The Possession of Hannah Grace, Horor yang Mudah Dilupakan
jpnn.com - Seperti judulnya yang cukup menjanjikan, The Possession of Hannah Grace dibuka dengan scene pengusiran setan yang ada dalam tubuh seorang gadis bernama Hannah Grace (Kirby Johnson). Pengusiran itu gagal.
Dua pendeta tewas akibat kuatnya setan dalam diri Grace. Alhasil, sang ayah (Louis Herthum) memutuskan membekap wajah putrinya itu hingga tewas.
Rupanya kematian Grace tak membuat setan tersebut pergi. Hal itu justru menjadi awal dari kejadian mengerikan yang dialami Megan (Shay Mitchell), tiga bulan kemudian.
Megan adalah mantan polisi yang mengalami depresi dan trauma masa lalu. Dia lalu bekerja sebagai asisten kamar mayat di Boston Metro Hospital. Bekerja dalam kamar mayat yang gelap dan sendiri, Megan harus menghadapi fakta bahwa mayat Grace yang baru diterima ternyata menunjukkan kejadian-kejadian janggal. Setan di dalam tubuhnya bangkit dan terus meneror.
Fans film horor yang mengharapkan banyak scene exorcist super menegangkan (tapi seru) seperti yang ada di film The Exorcist (1973) bisa dipastikan kecewa. Ya, scene pengusiran setan hanya menjadi pengantar pada menit-menit pertama film. Selebihnya, sepanjang film mengisahkan tentang bagaimana Grace kembali hidup.
Penonton disuguhi visualisasi mayat Grace yang mengenaskan. Penuh luka sayatan menganga lebar di leher dan perutnya. Juga luka bakar di separo tubuhnya, plus mata biru terang yang terbuka.
''Tubuh Hannah yang dibantai secara realistis adalah ketakutan untuk dilihat, mendominasi horor di sini,'' tulis Teo Bugbee, kolumnis The New York Times.
Sesaat setelah membunuh manusia, Grace bisa meregenerasi tubuhnya. Dia menjadi setan yang mirip zombi bertubuh kurus dan cukup lincah bergerak dalam memburu korban.