The Squad: Donald Trump Pemimpin Lemah
Sekutu Trump di Partai Republik pun langsung angkat tangan. Mereka menilai sikap Trump seakan mengabaikan fakta bahwa empat politikus tersebut merupakan warga AS yang sah. Mereka pun melabeli pernyataan Trump rasis. "Kita seharusnya mengalahkan mereka melalui perbuatan. Bukan dari keturunan," ujar senator Republik Pat Toomey.
Komentar terjauh datang dari 14 ribu kilometer barat daya Washington. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern ikut menentang pernyataan Trump. "Biasanya, saya tak ikut campur dengan urusan politik orang lain. Tapi, jelas bahwa saya sama sekali tidak setuju dengan pandangan dia (Trump, Red)," ungkapnya kepada Radio New Zealand.
Di sisi lain, The Squad justru bersikap dingin. Mereka menganggap komentar Trump bukanlah hal baru. Masyarakat seharusnya lebih fokus untuk mengawasi keadaan pemerintah saat ini.
"Pemimpin lemah pasti meminta kesetiaan untuk menghindari debat. Dia (Trump, Red) sama sekali tak tahu bagaimana mempertahankan kebijakannya. Jadi, dia menyerang kami secara pribadi," ujar Ocasio-Cortez kepada Agence France-Presse.
Trump juga bergeming. Dia mempersilakan The Squad keluar dari AS jika memang tak lagi senang di negara itu. Menurut dia, AS bukanlah lahan bagi pendukung paham komunis atau sosialis.
"Saya tak peduli. Banyak orang yang setuju dengan pendapat saya," jawab Trump ketika ditanya pers mengenai komentar rasis tersebut. (bil/c11/dos)