Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tidak Ada Bukti Sertifikasi Halal di Australia Mendanai Aksi Teror

Selasa, 14 April 2015 – 13:31 WIB
Tidak Ada Bukti Sertifikasi Halal di Australia Mendanai Aksi Teror - JPNN.COM

Sejumlah aksi protes yang diberi nama 'Reclaim Australia' digelar pada akhir pekan Paskah di beberapa kota Australia. Salah satu topik yang diserukan para pengunjuk rasa adalah keberatan dengan produk-produk halal.

Berkaitan dengan kampanye anti produk halal, Pauline Hanson, salah satu politisi Australia dan pendiri partai One Nation, menuding bahwa biaya untuk mendapatkan sertifikasi halal telah digunakan untuk pendanaan sejumlah kegiatan terkait terorisme.

"Diperkirakan industri [sertifikasi halal] ini bernilai $3 miliar (sekitar Rp 30 triliun) dan uang ini tersalurkan ke masjid, pesantren, dan diperkirakan juga mendanai terorisme," ujarnya seperti dikutip salah satu stasiun TV di Australia.

Program ABC Fact Check mencoba menelusuri kebenaran informasi ini dengan menanyakan pihak-pihak t Tidak Ada Bukti Sertifikasi Halal di Australia Mendanai Aksi Teror
Sertifikat halal di Australia
erkait dengan industri sertifikasi halal.

Sejumlah badan yang mengeluarkan sertifikasi halal di Australia tidak mengungkapkan berapa biaya yang dikeluarkan untuk mendapat sertifikat tersebut.

Di Australia tidak ada aturan mengenai perusahaan dan organisasi pemberi sertifikat halal untuk menyampaikan berapa biayanya kepada publik.

Tetapi dari temuan Fact Check, salah satu produsen makanan The Byron Bay Cookie Company mengaku biaya untuk sertifikasi halal ini bernilai $1.500 atau sekitar Rp 15 juta.

Menurut juru bicara perusahaan tersebut nilai tersebut hanya bernilai 0,003 persen dari total penghasilan perusahaannya.

Sejumlah aksi protes yang diberi nama 'Reclaim Australia' digelar pada akhir pekan Paskah di beberapa kota Australia. Salah satu topik yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA