Tidak Ada Sianida di Hati Mirna
jpnn.com - JAKARTA - Ahli forensik dan toksikologi Djadja Surya Atmadja, tetap dengan pendapatnya bahwa Wayan Mirna Salihin meninggal bukan karena racun sianida.
Hal itu ia tegaskan menjawab pertanyaan hakim anggota Binsar Gultom, yang mencecarnya saat sidang perkara pembunuhan dengan racun sianida di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9) malam.
"Kalau menurut saya bukan sianida," kata Djadja.
Hakim Binsar yang tidak puas dengan jawaban itu kemudian kembali mencecar Djadja.
"Kalau bukan sianida lalu apa?" tanya Binsar.
"Saya tidak tahu, karena saya tidak memeriksa," jawab Djadja, yang juga dokter DNA pertama di Indonesia itu.
Menurut Djadja, memang benar Mirna minum kopi di Cafe Olivier saat itu.
Namun, lanjut dia, yang masuk ke dalam tubuh Mirna bukan sianida. Sebab, kata dia, kalau meninggalkan karena sianida, tentunya di dalam hatinya ada racun tersebut.