Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tidak Harus Tunggu James dan Sakhira Menua

Kamis, 22 Oktober 2015 – 09:00 WIB
Tidak Harus Tunggu James dan Sakhira Menua - JPNN.COM
Dahlan Iskan. FOTO: dok/jpnn.com

jpnn.com - MEMANG Colombia melahirkan penyanyi waka-waka Sakhira dan bintang Real Madrid James Rodriguez, tapi dua alasan berikut inilah yang membuat Colombia menjadi bintang baru dalam model pembangunan ekonomi sebuah negara miskin.

Pertama, pemerintah Colombia berhasil mengatasi mafia cocain di Medellin yang begitu melegenda. Dengan tokoh utamanya Pablo Escobar itu. Zaman kartel yang mengerikan berhasil dilewati. Meski korban tewas sudah terlanjur begitu besar: tiga calon presiden, satu jaksa agung, satu menteri hukum, 120 hakim, belasan wartawan dan 1.200 polisi. Semua tewas di tangan mafia.

Kedua, pemberontakan bersenjata hampir di seluruh negeri yang berlangsung 50 tahun terakhir sudah reda. Juga setelah membawa korban lebih 600.000 di kedua belah pihak. Bulan lalu nota perdamaian ditandatangani. Maret tahun depan  adalah final perdamaiannya. Setelah DPR menyetujui RUU perdamaian itu.

Aman, damai, stabil dan tidak gaduh adalah kunci utama dimulainya era pembangunan ekonomi di Colombia. Yang sekarang gegap gempita. Kini investor dari seluruh dunia mengincar Colombia. Di segala bidang. Tiongkok baru saja memenangkan proyek jalan tol 200 km.

Infrastruktur di Colombia memang masih ketinggalan. Untung penduduknya tidak terlalu besar seperti kita. Hanya 48 juta. Tapi wilayah utamanya yang penuh perbukitan menjadi faktor penyulit pembangunan. Di samping menjadi faktor daya tarik karena bukan main indahnya. Separo wilayah negeri itu bak Priangan semua: hijau, indah, sejuk, bergunung-gunung.

Untuk menerobos kesulitan itu Colombia meluncurkan paket kontrak 4G. Peraturan dirombak. Keterbukaan tender dibuat telanjang. Hasilnya, 4 tahun terakhir ini saja berhasil ditandatangani kontrak proyek PPP (Public Private Partnership) sebanyak 26 proyek. Termasuk terowongan menembus gunung 8,7 km dan jembatan antar gunung sepanjang Suramadu: 4,7 km.

Sambil berbincang bersama Wakil Menteri Perhubungan Colombia dan Dubes Indonesia Nien Tri Mulyani  di Bogota Senin lalu saya teringat sesuatu: selama 10 tahun terakhir Indonesia hanya berhasil menandatangani satu proyek PPP. Saya tahu karena yang satu itu memang yang jadi tanggungjawab saya saat itu. Puluhan lainnya, termasuk pemanfaatan air umbulan di Jatim, masih terhambat birokrasi. Sampai sekarang.

Apakah pembebasan tanahnya tidak masalah? Bukankah demokrasi Colombia juga multi partai yang tidak pernah ada pemenang mutlaknya? Bukankah pemilihan presiden, gubernur dan walikotanya juga dilakukan secara langsung?

MEMANG Colombia melahirkan penyanyi waka-waka Sakhira dan bintang Real Madrid James Rodriguez, tapi dua alasan berikut inilah yang membuat Colombia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close