Tidak Pintar, Tapi Mau Belajar
Selasa, 02 Februari 2010 – 02:26 WIB
Sebagai gantinya, Happy menerima tawaran jadi pembicara yang berkaitan dengan kesusastraan, menghadiri seminar, atau sekadar acara bedah buku. Selain itu, tentu ada royalti dari bukunya yang terjual. "Tidak besar, tapi cukup," ujar perempuan kelahiran Sukabumi, 4 Januari 1980 itu.
Suatu saat, Happy mengaku pernah terlena pada kegemarannya menulis. Korbannya adalah dunia keartisan yang sudah lama dia geluti. Happy melewatkan banyak kesempatan syuting. "Sampai akhirnya aku sadar, terlena di satu bidang saja itu tidak baik. Apalagi, dunia akting juga (yang) membesarkan saya," tuturnya.