Tiga Bulan, Belasan Nyawa Melayang di Rel KA Cirebon
jpnn.com, CIREBON - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) III Cirebon mencatat, pada triwulan pertama ditahun 2017, sebanyak 17 korban jiwa yang meninggal akibat tersambar oleh kereta api.
Hal itu disampaikan oleh Manager Humas PT KAI Daop III Cirebon, Krisboyantoro kepada awaka media, Sabtu (25/3). Kris menjelaskan, mayoritas kejadian tersebut terjadi di perlintasan sebidang. "Kebanyakan kejadiannya di perlintasan sebidang yang tidak dijaga dan tanpa palang pintu," ucapnya.
Lagi, Kris mengatakan, selain terjadi di lintasan yang tak berpalang pintu, kejadian yang menewaskan korban itu terjadi juga dibeberapa jembatan. Ia menilai, kejadian tersambarnya masyarakat oleh kereta api itu dikarnakan masih ada masyarakat yang tak mengindahkan rambu-rambu atau bahaya yang akan mengancam.
"Jalur kereta itu sangat berbahaya dan masyarakat masih belum menggindahkannya. Masih banyak yang beraktivitas disepanjang rel," ucapnya.
Karena tak ingin korban yang meninggal terus bertambah akibat tersambar kereta api, Kris mengimbau masyarakat agar menaati rambu-rambu yang ada. Salah satunya, tanda stop segi delapan yang berwarna merah.
"Kalau melihat tanda tersebut harus berhenti terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan. Tengok kanan dan kiri, pastikan tidak ada KA yang melintas, barulah menyebrang," tandasnya. (gun/rmol)