Tiga Distrik 'Tempurung' Dogiyai Direndam Banjir
jpnn.com - JAYAPURA - Ratusan kepala keluarga di tiga distrik yang ada di Kabupaten Dogiyai, Distrik Kammu, Kammu Selatan dan Distrik Dogiyai menjadi korban banjir akibat meluapnya kali induk di Kammu Selatan.
Banjir musiman ini terjadi sejak 30 Juli lalu. Tak ada korban jiwa dari musibah ini. Mirisnya, meski sudah 12 hari direndam banjir, namun hingga kemarin minim respons dari pemerintah. Hanya penanganan awal yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dogiyai.
“Hujan memang terjadi sejak 28 Juli lalu, namun baru terjadi banjir pada 30 Juli. Ini akibat luapan kali yang memang tidak bisa menampung debit air sehingga menggenangi tiga distrik,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Dogiyai, Marthen Retta, seperti dikutip JPNN dari Cenderawasih Pos, Sabtu (13/8).
Dari banjir tersebut, seluruh lahan perkebunan masyarakat terendam bahkan dari informasi yang diterima Cenderawasih Pos, ada dua rumah yang ikut hanyut. Untuk ketinggian air sendiri disebutkan rata-rata kurang dari 2 meter. “Lokasinya di tiga distrik ini memang seperti tempurung dan ketika intensitas hujan tinggi pasti banjir, karena aliran airnya hanya satu pembuangan. Dari luas 50 km x 40 km hanya mengambil satu pembuangan dari kali-kali besar sehingga berpotensi banjir,” bebernya.
BPBD Dogiyai sendiri tidak menyebut ini sebagai bencana nasional, lantaran harus memiliki beberapa kategori mulai dari korban jiwa, melumpuhkan aktivitas hingga harta benda yang hilang. Bahkan Marthen menyimpulkan, aktivitas masyarakat perlahan-lahan berjalan normal.
“Untuk penanganannya sedang diusahakan. Kami beri pertolongan jika ada korban tapi inikan tidak ada korban. Evakuasi kami lakukan, namun kami lihat masyarakat memang sudah mandiri. Yang kami akan bantu hanya bahan makanan, tapi masih dalam proses karena tidak ada dana dan sedang kami ajukan ke bupati,” jelasnya. (ade/nik/tri/adk/jpnn)