Tiga Kabar Gembira untuk Calon Jamaah Haji
Ketiga, Pemerintah Arab Saudi mengizinkan PPIH Arab Saudi untuk mendirikan kantor pelayanan di Arafah dan Mina. Menurut Arsyad, pihak muasasash telah mengkomunikasikan hal ini kepada Pemerintah Saudi.
"Meski dengan istilah berbeda, bagi kita tidak masalah. Yang penting diberikan space untuk bisa memberikan pelayanan baik saat di Arafah maupun di Mina," terang Arsyad.
Dikatakan, hal Ini merupakan kabar baik karena info sebelumnya kantor layanan akan ditiadakan. “Kalau ditiadakan, berarti kita tidak ada tempat, baik di Arafah maupun Mina, dan ini menyulitkan kita saat akan memberikan pelayanan kepada mereka," imbuhnya.
Kesempatan bertemu Muasasah juga dimanfaatkan PPIH untuk kembali mengusulkan agar jamaah haji Indonesia tidak ada lagi yang ditempatkan di Mina Jadid. Namun demikian, usulan ini belum bisa dipenuhi.
Menurut Arsyad, Amin Indragiri beralasan bahwa setiap negara mempunyai prosentasi penempatan jemaahnya di Mina Jadid. Oleh karenanya, masih ada sekian maktab jemaah haji Indonesia yang akan ditempatkan di Mina Jadid.
Terkait hal ini, lanjut Arsyad, Ketua Muassasah meminta agar para pembmbing ibadah bisa memberikan pengertian kepada jemaah haji Indonesia bahwa Mina Jadid bagian dari Mina.
"Banyak fatwa terkait itu yang dinyatakan oleh ulama besar Arab Saudi dan ini penting untuk disampaikan ke jamaah haji," terang Arsyad.
Disampaikan juga, selama empat hari sejak pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari Madinah ke Makkah, sudah ada 10.286 orang yang saat ini berada di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW, terdiri dari 10.161 jemaah dan 125 petugas.