Tiga Kampus Bedah Buku Paus Fransiskus, Pererat Ikatan antarumat Beragama
Bagi dia, Paus Fransiskus dari berbagai pemikiran dan tidakannya, menegaskan apa arti spiritualitas. Spiritualitas adalah sesuatu yang berpijak pada realitas serta pengalaman kehidupan di sini dan sekarang
"Paus Fransiskus mengundang kita semua, tidak hanya terbatas dalam pemahaman agama, tetapi perjumpaan antara realitas dunia dengan Yang Ilahi, apapun agama dan keyakinan kita,” ucapnya.
Diskusi ini juga direspons oleh dua penanggap, yakni Dr. G. Sri Nurhartanto, S.H., LL.M., Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan Romo Albertus Bagus Laksana, SJ, S.S., Ph.D., Rektor Universitas Sanata Dharma.
Dr. Sri Nurhartanto menekankan pentingnya nilai solidaritas dan sinodalitas yang dibawa oleh Paus Fransiskus. Menurutnya, kedua nilai ini harus menjadi pondasi dalam membangun gereja yang inklusif dan peduli terhadap kaum marginal.
"Paus menyerukan pentingnya kita bersama mereka dan mereka bersama kita sebagai wujud dari gereja yang berjalan bersama dan hadir bagi siapapun, terutama bagi mereka yang miskin. Paus juga mengajarkan kepada kita tentang keterbukaan, tidak terlalu kaku, dan penuh belas kasih,” paparnya menanggapi.
Romo Albertus Bagus Laksana, SJ, menutup diskusi dengan pandangan bahwa Paus Fransiskus adalah sosok yang melintasi batas-batas agama dan budaya. Dia menyebut bahwa buku ini menjadi refleksi penting tentang bagaimana ajaran Paus relevan dengan konteks Indonesia yang beragam.
"Paus Fransiskus memberikan teladan mengenai pertobatan dan pemahaman baru yang sangat kontekstual bagi kehidupan bangsa kita," pungkasnya. (esy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini: