Tiga Ketentuan Tanda Koper dan Bagasi Jemaah Haji
jpnn.com - Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Sri Ilham Lubis mengingatkan jemaah tidak perlu menempel tanda pengenal lain pada koper bawaannya. Cukup gunakan penanda yang telah ditetapkan secara nasional.
Imbauan itu sudah disampaikan lewat surat edaran yang disampaikan ke Kakanwil Kemenag Provinsi seluruh Indonesia terkait penandaan koper dan bagasi jemaah.
"Tanda koper ini sebaiknya disosialisasikan kepada para jemaah agar dipatuhi," ujar Sri Ilham, Rabu (19/6/2019).
BACA JUGA: Ini Fasilitas Hotel yang Berhak Diterima Jemaah Haji di Makkah
Ada sejumlah ketentuan dalam edaran tersebut. Pertama, sesuai dengan aturan penerbangan, koper tidak diikat dengan tali atau jaring, tapi diberi penanda berupa sabuk dengan warna berbeda sesuai rombongan dalam kloternya.
Setiap kloter akan dibagi dalam 10 rombongan dengan penanda warna berurutan dari rombongan 1 - 10: merah, kuning, biru, coklat, hijau, putih, orange, ungu, hitam, dan merah muda.
Kedua, koper jemaah yang akan berangkat pada gelombang pertama, diberi identitas warna putih memuat nama, nama dan nomor hotel, dan nomor rombongan. "Informasi terkait nama dan nomor hotel, serta nomor rombongan bisa diperoleh di KUA," papar Sri Ilham.
Terakhir, koper jemaah yang berangkat gelombang kedua diberi identitas warna sesuai warna sektor yang memuat nama, nama dan nomor hotel, dan nomor rombongan. Jemaah haji Indonesia terbagi dalam 11 sektor di Makkah dengan urutan warna dari 1 - 11, sebagai berikut: hijau, abu-abu, ungu, merah muda, putih, kuning, merah, biru muda, biru tua, coklat, dan hitam.