Tiga Korban Ledakan Arsenal Kritis di RS TNI
jpnn.com - JAKARTA - Tiga korban ledakan Gudang Amunisi atau yang biasa disebut Arsenal milik Komando Pasukan Katak Kawasan Armada Barat, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara kini sedang mengalami kondisi kritis di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Mintoharjo, Jakarta Pusat. Mereka kini masih mendapatkan perawatan intensif oleh tim dokter rumah sakit.
"Tadi kami sudah menjenguk di RS TNI AL, Mintoharjo. Di sini perlu mendapatkan perhatian masih ada tiga yang dalam status kritis," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin usai memimpin rombongan Komisi Pertahanan itu mengunjungi RS TNI AL Mintoharjo, Jakpus, Kamis (6/3).
Menurut Tubagus satu di antara tiga korban itu bahkan belum melewati masa kritis dan belum stabil kondisi kesehatannya karena mendalai pendarahan otak dan paru-paru.
"Kalau nanti sudah stabil akan diambil tindakan operasi," katanya.
Menurutnya, korban ini terkena barang akibat ledakan kemarin. "Akibat blasting mengenai barangg sampai terjadi pendarahan," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan TNI AL Laksmana Pertama Nelson Pandaleke menjelaskan tiga korban yang kritis itu adalah Koptu Midi, Sertu Laurence dan Pelda Asep. "Pendarahannya akibat benturan kena tembok yang roboh," katanya.
Menurutnya, nanti terhadap korban akan dilakukan tindakan operasi akibat pendarahan itu. "Operasinya di bagian kepala supaya tidak menekan ke otak," ungkapnya.
Ia membantah korban terkena peluru yang tersimpan di gudang akibat ledakan tersebut. "Tapi kena benturan bangunan yang roboh," jelasnya.