Tiga Kriteria Ideal untuk Pendamping Jokowi, Prabowo?
Ketiga, lanjut Arbi, cawapres tersebut sebaiknya dari luar Jawa, meskipun tidak mutlak. “Ini bukan soal primordialisme. Ini soal upaya memperluas dukungan suara Jokowi yang berasal dari Jawa,” tandasnya.
Terpisah, Ketua Umum Putra-putri Jawa Kelahiran Sumatera, Sulawesi dan Maluku (Puja Kessuma) Suhendra Hadi Kuntono menilai analisis Arbi Sanit tersebut masuk akal, bahkan sesuai fakta di lapangan.
Apalagi, menurut Suhendra, sudah terbukti wapres dari luar Jawa sukses mendampingi Presiden RI, mulai dari Mohammad Hatta (Sumatera Barat, mendampingi Bung Karno), Adam Malik (Sumatera Utara, mendampingi Pak Harto), BJ Habibie (Sulawesi Selatan, mendampingi Pak Harto dan kemudian menjadi Presiden), Hamzah Haz (Kalimantan Barat, mendampingi Megawati Soekarnoputri), dan Jusuf Kalla (Sulawesi Selatan, mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono dan kemudian Jokowi).
“Ini tentu menjadi angin segar bagi tokoh-tokoh dari luar Jawa, termasuk Sumatera,” kata Suhendra.
Ketum Puja Kessuma, Suhendra Hadi Kuntono
Cawapres berlatar teknokrat juga dinilai Suhendra sangat cocok. Pasalnya, masalah krusial yang dihadapi bangsa ini adalah persoalan ekonomi, bukan politik dan keamanan. “Ekonomi sekarang ini menjadi panglima,” cetus pria low profile kelahiran Medan, Sumut, 50 tahun lalu ini.
Puja Kessuma, lanjut Suhendra, pun merasa tertantang untuk mengajukan kader-kadernya yang memenuhi kriteria cawapres ideal bagi Jokowi pada Pilpres 2019, yakni teknokrat, muda dan dari luar Jawa.