Tiga Menteri Dukung UKM Di Pasar Global
MENTERI Koperasi dan UKM Syarief Hasan, Menteri Perindustrian MS Hidayat, serta Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin sepakat memberikan komitmen mendukung UKM Indonesia Goes Global. Dalam rangka persiapan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, tiga menteri tersebut telah mendaftarkan 1000 produk merek dagang UKM yang berasal dari seluruh tanah air.
"Even ini menunjukan bahwa UKM kita siap menghadapi MEA, namun yang kami harapkan bukan hanya 1000 tapi harus lebih, bila perlu2000 atau 3000," kata Menkop UKM dalama acara peluncuran UKM Goes Global di gedung SME Tower, Jakarta, Rabu (27/11).
Dengan semakin gairannya UKM, Menkop yakin sektor ini bisa mendongkrak ekonomi Indonesia yang diakui sedang mengalami tekanan. Pemerintah, kata dia siap memberikan kemudahan bagi UKM dalam rangka memajukan usahanya.
"Ada berbagai masalah yang dihadapi UKM kita, pertama masalah akses pembiayaan, kedua pendampingan. Kami selalu memberikan advokasi agar pendampingan bisa terus dilakukan. Ketiga adalah akses pemasaran, kita berikan akses pemasaran seluas luasnya, salah satunya di gedung SME ini," katanya.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan pihaknya terus melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha mulai dari home industri hingga kalangan menengah. Setelah usahanya sudah kuat baru didaftarkan mereknya agar bisa dilindungi. "Kalau sudah mengembangkan maka kita bisa bantu mereka penetrasi market," kata MS Hidayat.
Hidayat menambahkan Pembinaan dan pengembangan terhadap Industri Kecil dan Menengah (IKM) dilakukan melalui Pengendalian Mutu Terpadu-Gugus Kendali Mutu (PMT-GKM) IKM. Hingga tahun 2012, jumlah IKM di Indonesia mencapai 4 juta unit dan menyerap tenaga kerja sebanyak 9,4 juta orang.
Senada dengan hal itu, Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin mengaku siap memberikan kemudahan yang seluas luasnya bagi pelaku usaha untuk mendaftarkan merek dagangnya. Pendaftaran merek ini sangat penting agar bisa menghindari adanya klaim dari pihak lain. "Pelaku UKM bisa diyalani dan dipermudah, tidak perlu ada beban, bila perlu dalam keadaan tertentu bisa diberi gratis," tutur Amir.
Namun menurutnya, yang utama harus diupayakan pulaku usaha dalam mendaftarkan mereknya adalah nilai kejujuran. "Saya infomasikan kepada UKM, perlu ada kejujuran di dalam memilih atau melounching suatu merek, upayakan jangan ada menyamai merek- merek yang sudah terkenal, atau logo- logo dari merek yang terkenal, di sanan bisa terjadi potensi masalah hukum, tegas Amir.
Ketua Umum Museum Rekor Indonesia (MURI) Jaya Suprana juga hadir dalam acara peluncuran UKM Goes Global, sekaligus menobatkan pemecahan rekor dunia kepada tiga menteri yang hadir, atas keberhasilannya mendaftarkan 1000 merek dagang. Jaya Suprana mengatakan jumlah tersebut adalah terbanyak di dunia melampaui China dan Amerika Serikat.(dzk/rmol/jpnn)