Tiga Tebing Longsor, Enam Rumah Rusak
Sementara itu, Komandan Rayon Militer (Danramil) Mojo Kapten Supriyadi menjelaskan, pihaknya menurunkan 15 personel sejak Selasa malam. Selain membersihkan reruntuhan di jalan, personel TNI membantu membuang material yang menimbun rumah warga tersebut. ’’Kami siaga di sini sampai kondisi aman,’’ jelasnya.
Sekretaris Camat (Sekcam) Mojo Jiwo mengungkapkan, setiap tahun di awal musim hujan Desa Blimbing memang berlangganan longsor. Sebab, kondisi tebing dan tanah di wilayah tersebut curam. ’’Tahun lalu juga terjadi longsor. Karena itu, setiap hujan deras, kami selalu mengimbau masyarakat agar waspada,’’ ucapnya.
Selain Blimbing, lanjut Jiwo, dua desa lain yang rawan longsor adalah Petungroto dan Jugo. Kemudian, lima desa berpotensi longsor, yakni Surat, Keniten, Ponggok, Ngetrep, dan Pamongan. ’’Total ada tujuh desa,’’ terangnya.
Dihubungi secara terpisah, Kabag Humas Pemkab Kediri M. Haris Setiawan menyatakan, pemkab sudah mengecek di lapangan. Kerugian material dari peristiwa tersebut diperkirakan hanya sekitar Rp 25 juta. ’’Kecil karena tidak sampai merobohkan rumah,’’ ujarnya.
Untuk memperbaiki rumah warga yang rusak, jelas dia, pemkab masih mengkalkulasi kebutuhan. Setelah dihitung, anggaran perbaikan baru akan dicairkan. ’’Kami sesuaikan kebutuhan di lapangan,’’ tuturnya.
Karena hujan akan terus berlanjut dengan kemungkinan curah tinggi, dia meminta masyarakat di wilayah rawan longsor tersebut selalu waspada. Hari ini pemkab berencana membahas potensi-potensi longsor di wilayahnya. (baz/JPNN)