Tim Ahok-Djarot Sebut Mardani Musang Berbulu Ayam
jpnn.com, JAKARTA - Ketegangan sempat terjadi antara tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dengan tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang hadir dalam diskusi 'Adu Program VS Kampanye Hitam' di Cikini, Jakarta, Sabtu (1/4).
Tim pemenangan Ahok-Djarot diwakili oleh Emmy Hafild. Sementara, kubu Anies-Sandi diwakili Mardani Ali Sera, yang merupakan ketua tim pemenangan.
Dalam diskusi, Mardani mengatakan, tim pemenangan Anies-Sandi fokus pada program OK OCE, bukan agama. Hal ini terlihat dengan pelatihan-pelatihan terhadap warga yang dilakukan di berbagai wilayah DKI Jakarta. Salah satunya di Tanjung Priok.
"Kami akan terus bekerja sebagai mana awalnya kami mengatakan pilkada ini bisa dilihat recordnya kontestasi gagasan, kontestasi karya," kata Mardani.
Politikus PKS itu menambahkan, tim Anies-Sandi merasa senang karena pasangan yang mereka usung bisa berhadapan dengan Ahok-Djarot pada putaran kedua. Dia berharap, head to head itu dilakukan dengan menonjolkan program masing-masing.
Terkait persoalan SARA yang terjadi di putaran kedua, seperti isu penolakan menyalati pendukung Ahok, Mardani menyerahkan kepada KPU DKI, Bawaslu DKI, dan aparat penegak hukum untuk mengatasi masalah itu.
Menurut Mardani, Anies tidak tinggal diam. Ketika isu itu muncul, Anies membuat surat terbuka. "Ketika ada isu tidak boleh disalatkan, Anies Baswedan bikin surat terbuka, meninggal itu kewajiban yang hidup, jadi enggak boleh," ucap Mardani.
Setelah itu, Emmy lantas memotong perkataan Mardani dengan nada tinggi. Menurut dia, Anies-Sandi tidak pernah secara terbuka kepada pendukungnya menyerukan untuk menghentikan kampanye SARA.