Tim DVI Sukses Indentifikasi WNI Korban MH17
jpnn.com - JAKARTA – Kerja keras Tim Disaster Victim Identification Markas Besar Kepolisian RI membuahkan hasil. Tim DVI Mabes Polri yang bekerjasama dengan Tim DVI Internasional, berhasil mengidentifikasi dua dari 12 Warga Negara Indonesia yang menjadi korban ditembaknya pesawat Malaysia Airline (MAS) dengan nomor penerbangan MH17, di Ukraina 17 Juli 2014 lalu.
Direktur Eksektutif DVI Polri Komisaris Besar Anton Castilani, mengatakan saat dia meninggalkan Hilversum, Belanda, 10 Agustus 2014, sedikitnya ada 17 jenazah korban. “Dua di antaranya adalah WNI,” kata Anton di Mabes Polri, Kamis (14/8).
Hanya saja, Anton merahasiakan identitas kedua WNI itu atas permintaan dari keluarga korban. Anton hanya menyebut bahwa keduanya merupakan orang dewasa, yang terdiri dari satu pria dan perempuan.
Dia mengatakan, jenazah yang pria bisa teridentifikasi dari gigi geligi dan cincin kawin yang tertulis nama istrinya dan tanggal pernikahannya. Sedangkan yang perempuan, Anton melanjutkan, bisa teridentifikasi berdasarkan sidik jari yang merupakan penentu primer dalam proses identifikasi. “Keduanya juga cocok dengan antemortem yang kita temukan,” paparnya.
Menurutnya, Polri tidak ikut melakukan investigasi penyebab kecelakaan. Selain itu, juga tidak menyeleksi barang-barang pribadi milik para korban. “Ketika kami kembali ada satu kontainer properti milik korban nanti semua itu diseleksi maskapai penerbangan dan akan diserahkan ke ahli waris dan keluarga," ungkap Anton.
Dia mengatakan, untuk pemulangan kedua jenazah diserahkan pemerintah Belanda kepada Blake Emergency Servics. “Nanti akan dipulangkan bersama-sama saat keseluruhan jenazah berhasil diidentifikasi,” jelasnya.
Lebih jauh Anton mengatakan, selama identifikasi Tim DVI Mabes Polri berada di pusat pendidikan militer Hilversum, Belanda. Sebab, seluruh jenazah dikumpulkan di sana.
Tim DVI bekerjasama dengan tim DVI dari Belanda, Belgia, Jerman, Inggris, Australia, New Zealand dan Malaysia. Sedikitnya, ada 200 postmortem yang berhasil dikumpulkan dari total 298 penumpang serta kru. Para korban itu telah dimasukan dalam 228 peti jenazah. Sebanyak 176 jenazah utuh dan hampir utuh, serta 527 potongan berisi potongan jenazah. (boy/jpnn)