Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tim Evakuasi Susah Napas

Yakini Banyak Korban Tewas Tertutup Debu

Senin, 03 Februari 2014 – 10:01 WIB
Tim Evakuasi Susah Napas - JPNN.COM

Kasubbid Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Timur Badan Geologi Kristianto mengatakan bahwa pihaknya masih mempertahankan rekomendasi aman pada radius 5 kilometer. Menurut dia, dalam erupsi Sinabung tersebut, material dari dalam gunung sudah semakin habis.

Namun, sampai kapan erupsi berlangsung, Kristianto mengaku masih susah memperkirakan. "Ini emergency karena memasuki zona terlarang. Untuk itu, personel dan waktu harus menjadi perhatian kita dalam evakuasi ini. Jangan sampai banyak yang masuk. Sampai saat ini Gunung Sinabung masih kita tetapkan status awas," paparnya.

Sementara itu, seorang warga Sitepu mengatakan, saat kejadian, dirinya baru turun dari Desa Sukameriah. Saat turun tersebut, dia mengaku bertemu dengan banyak orang yang sedang beraktivitas di Sukameriah dan orang yang sedang menuju desa itu.

Karena itu, pria berusia 43 tahun tersebut yakin jenazah korban yang masih belum dievakuasi masih banyak karena melihat jumlah jenazah yang sudah dievakuasi baru 14 orang. "Saat mau turun, aku melihat banyak batu dan pasir membubung seperti asap. Karena itu langsung turun. Tapi, saat turun itu, aku lihat masih banyak orang di atas," ungkapnya.

Sukarelawan asal Boyolali, Jawa Tengah, Bakat Setiawan yang ikut dalam evakuasi jenazah menyatakan melihat dua jenazah lagi tertimbun abu. Namun, karena kondisi yang saat itu tidak memungkinkan, tim evakuasi terpaksa meninggalkan dua mayat tersebut di lokasi kejadian.

Di bagian lain, pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyesalkan lolosnya warga naik ke lereng Sinabung yang berakibat jatuhnya korban jiwa. Semua pintu masuk menuju radius 5 kilometer sudah beberapa bulan terakhir dijaga ketat aparat. "Warga menemukan jalan tikus (jalan pintas) yang membuat mereka lolos dari penjagaan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantornya kemarin.

Sutopo mengingatkan masyarakat agar jangan menganggap remeh awan panas. Selain bersuhu di atas 700 derajat Celsius, awan panas memiliki kecepatan luncur hingga lebih dari 100 kilometer per jam. Jika awan sudah meluncur, mustahil orang menghindar. Jatuhnya korban tewas diduga akibat keterlambatan menyelamatkan diri saat melihat awan panas meluncur dari kawah.

Untuk mencegah kejadian serupa, kini penjagaan di setiap pintu masuk kampung diperketat. Aparat TNI dan Polri juga makin intens berpatroli mencari jalur pintas yang mungkin dilewati warga yang akan naik ke lereng gunung setinggi 2.460 meter itu.

MEDAN - Setelah mengeluarkan awan panas yang merenggut nyawa 15 warga, aktivitas erupsi Gunung Sinabung belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Puluhan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA