Tim Pelajar U-18 Indonesia Runner Up Kejuaraan Asia
jpnn.com, SHIRAZ - Tim Pelajar Indonesia menjadi runner up pada ajang Asian School Football U-18 Championship 2017, Shiraz, Iran, setelah pada babak final dikalahkan tuan rumah Iran A dengan skor 0-3.
Menurut Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, meski gagal juara, capaian ini setidaknya telah memenuhi target, yaitu masuk ke babak final. "Memang gagal juara, tapi target sudah tercapai bisa masuk final. Apalagi bisa mengalahkan tim-tim tangguh," kata Isnanta.
Senada dengan itu, Teguh Raharjo selaku Asdep Sentra dan SKO yang ikut mendampingi Raden Isnanta mewakili Menpora Imam Nahrawi menyaksikan langsung perjuangan para pemain Garuda Muda di Iran, menambahkan, raihan runner up adalah hasil yang sudah diperjuangkan para pemain dengan susah payah. Karena itu, ia pun memastikan akan ada bonus tanpa bersedia menyebutkan bonus seperti apa yang akan diterima M Iqbal dkk.
Seperti diketahui, raihan runner up semakin menggembirakan bagi Tim Pelajar Indonesia setelah Reza Agus Febrian berhasil memperoleh penghargaan sebagai penjaga gawang terbaik Asian School Football U-18 Championship 2017.
Pada partai final Tim Pelajar Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah Iran A dengan skor 0-3. Petandingan yang dilaksanakan di Besat Stadium pada Jumat (15/9) pukul 17.15 waktu Shiraz berlangsung ketat.
Sejak kick off babak pertama para pemain Iran yang mendapat dukungan penuh penonton langsung menyerang. Permainan dengan pola umpan panjang cukup membuat pertahan Indonesia kesulitan. Pada menit ke 17 shootingan yang tidak diduga oleh Reza tidak dapat dibendung, dan terjadilah gol 1-0 untuk Iran A.
Tertinggal 0-1 tim Indonesia berupaya menerobos lini pertahanan Iran A, namun beberapa peluang yang dibuat Gusti dkk masih dapat dibendung penjaga gawang Iran A. Hembusan angin kencang ke arah gawang Reza sangat dimanfaatkan tim tuan rumah dengan umpan panjangnya. Alhasil berawal dari serangan balik, bek Iran mengumpan panjang ke sisi kiri Indonesia dan pemain Iran melakukan penetrasi ke sisi gawang Reza lalu melakukan cut back yang diserobot oleh stiker Iran, skor bertambah menjadi 0-2 Indonesia tertinggal.
Masih didukung oleh arah angin, umpan panjang Iran ke sisi lapangan mampu di maksimalkan gelandang kiri Iran A yang melakukan penetrasi ke dalam lalu melepaskan shooting, dan menambah skor menjadi 3-0 yang bertahan hingga jeda. Babak ke dua pelatih Bambang Warsito mencoba mengganti strategi dengan menambah daya dobrak. Hal tersebut dengan menambah striker, namun pertahan tim pertama Iran yang kokoh tidak dapat di tembus. Skor hingga babak kedua berakhir tetap 0-3 untuk kemenangan Iran A. (adv/jpnn)