Tim Prabowo-Hatta Ingatkan Analis Pasar Tak Beropini Menyesatkan
jpnn.com - JAKARTA - Ekonom Dradjad H Wibowo mengingatkan para analis pasar modal untuk tetap netral di pemilu presiden dan tidak bermain api dengan bermain opini. Menurutnya, sudah selayaknya pelaku pasar modal tidak membodohi publik.
Pernyataan itu disampaikan Dradjad guna menanggapi pernyataan dari analis Danareksa Sekuritas, di salah satu portal berita yang menyebut indeks harga saham gabungan (IHSG) bisa tembus hingga 5300 jika Joko Widodo alias Jokowi menang pilpres. Dradjad menganggap pernyataan itu terlalu spekulatif. “Karena tidak ada basis ilmiah dan empiriknya,” katanya di Jakarta, Selasa (8/7).
Menurutnya, analisa ekonom di Danareksa yang notabene pegawai BUMN itu terkesan sebagai propaganda tendensius karena mendukung salah satu calon presiden. Bahkan, kata Dradjad, sebenarnya analis yang mengeluarkan opini itu justru pernah menjadi semacam penasihat bagi Hatta Rajasa saat menjadi menteri koordinator perekonomian.
Karenanya Dradjad yang juga Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) mengingatkan Danareksa menegur karyawannya yang bermain politik. Terlebih, lonjakan harga saham yang dulu pernah diklaim terkait dengan deklarasi pencapresan Jokowi ternyata terbukti tidak sustainable.
“Hanya sebentar. Ini menguatkan dugaan bahwa lonjakan itu adalah hasil gorengan karena tidak didukung oleh fundamental,” kata Dradjad.
Mantan anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR itu justru menegaskan, terjadi lonjakan dana masuk setelah visi, misi dan program Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dinggah ke laman Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, Tim Pemenangan Prabowo-Hatta tak mau mengklaim secara oolitik.
“Karena tidak mau berpropaganda tanpa tanggung jawab sosial kepada investor,” ucap Dradjad yang juga Direktur Kebijakan dan Program di Tim Pemenangan Prabowo-Hatta itu. “Para analis pasar sebaiknya tetap membuat opini yang bertanggung jawab secara sosial,” pungkasnya.(ara/jpnn)