Tim Relawan Disambut Parang
Kapal Perang pun Tak Bisa MerapatSenin, 01 November 2010 – 05:32 WIB
Menurut Edison, pengiriman bantuan kian sulit karena dalam beberapa hari terakhir Mentawai pun dilanda hujan deras dan angin kencang. Gelombang air laut lebih tinggi dari biasanya. Ketua DPRD Mentawai Henri Dori Satoko mengatakan, petugas dan relawan memerlukan lebih banyak perahu motor cepat (speedboat) untuk menyebarkan bantuan ke seluruh pelosok Mentawai. Perahu dan kapal berukuran kecil lebih efektif ketimbang kapal besar. Soalnya, selain melalui laut, jalur transportasi di Mentawai melalui banyak sungai dan laut.
Kepala Dusun Muntei, Pagai Utara, Jersanius Samalouisa, mengatakan sebagian warga Mentawai yang tinggal di dusun-dusun sebenarnya tidak awam tentang bahaya tsunami. Bahkan informasi seputar prediksi para ahli tentang gempa besar yang sering terjadi di kepulauan itu sudah tersampaikan dengan baik. "Namun, kejadian kali ini datang tiba-tiba dan terjadi di malam hari ketika banyak orang sedang beristirahat di rumah," ujarnya.
Warga Siberut Selatan, Siberut Utara, dan Pagai Utara, misalnya, telah membangun tempat pengungsian di puncak bukit. Untuk mempermudah penyelamatan diri, jalan menuju puncak bukit bahkan sudah disemen dan disosialisasikan sebagai jalur evakuasi. (zul)