Timnas U-16 Indonesia vs Tiongkok: Membaca Peluang Garuda Asia Terbang ke Bahrain
Apalagi itu untuk para pemain timnas U-16 yang belum pernah sekali pun menjalani laga internasional di sana. Di tiga laga Grup G sebelumnya, pertandingan berlangsung di Stadion Madya Gelora Bung Karno yang berkapasitas maksimal sekitar 9.000 penonton.
SUGBK berkali lipat besarnya dari Madya dan bisa menampung hingga 77.000 orang. Belum lagi sejarah panjangnya sebagai stadion kebanggaan Indonesia yang sering menggetarkan jiwa tamu dan tim tuan rumah.
Soal itu pun sudah diantisipasi pelatih Bima Sakti. Dia mengetahui dengan pasti bahwa hiruk pikuk SUGBK bisa menambah daya juang pemainnya atau justru membuat goyah mentalitas bertanding.
"Karena itu saya meminta pemain untuk tetap fokus ke pertandingan," tutur pelatih yang menangani timnas Indonesia di Piala AFF 2018 tersebut.
Para pemain skuat berjuluk Garuda Asia menyatakan tidak ada masalah soal mental untuk laga tersebut.
Bek tengah Kadek Arel Priyatna mengaku bahwa dia dan rekan-rekannya tidak sabar untuk bertempur di SUGBK menghadapi Tiongkok demi tiket ke Piala Asia U-16 2020. "Kami sudah siap," ujar Kadek.
Di samping tentang mental, Bima Sakti mengantisipasi hal nonteknis lain di SUGBK. Salah satunya adalah lampu karena pertandingan berlangsung malam hari. "Kami harus membiasakan diri dengan lampu," tutur Bima.
Jika permasalahan teknis seperti penyelesaian akhir serta pertahanan dan nonteknis layaknya mental dan kondisi SUGBK bisa diatasi, bukan tidak mungkin Indonesia dapat mengandaskan perlawanan Tiongkok.