Timur Mahal, Wilayah Barat Ketat
jpnn.com - JAKARTA - Hasil pembagian wilayah yang digelar Indonesia Super League (ISL) ditanggapi beragam oleh klub peserta. Tim di wilayah timur merasa biaya terlalu mahal. Sementara di wilayah lain menilai persaingan timpang karena tim-tim besar berkumpul di wilayah barat.
Persiba Bantul yang secara geografis di wilayah barat harus mengeluarkan ongkos besar saat laga away karena harus bermain di wilayah timur.
Sekretaris Persiba Bantul, Wikan Werdo Kesworo, mengungkapkan, timnya harus mengeluarkan anggaran ekstra karena harus tandang ke markas klub-klub wilayah Timur seperti Persipura, Persiram.
Begitu juga ketika melawat pulau Kalimantan seperti Persiba Balikpapan dan Mitra Kukar. Persiba diharuskan mengeluarkan yang lebih mahal dibanding bermain di wilayah barat.
"Saat kita tahu harus bermain di Timur, seperti jatuh tertimpa tangga, ketiban cat, dan genteng pula," papar Wikan seperti dilansir situs PT Liga Indonesia, Minggu (5/1).
Persik Kediri yang masuk di wilayah barat bisa tersenyum karena kebutuhan untuk biaya away tidak semahal di wilayah timur. Itu karena wilayah barat didominasi klub-klub dari Jawa.
"Hanya ada tiga away ke luar Jawa, yakni lawan Sriwijaya FC, Semen Padang dan Barito Putra. Kami optimistis bisa melakoni semua pertandingan musim depan dengan lancar," ujar Sekretaris Persik Kediri, Barnadi.
Sementara itu, Barito Putra yang merupakan klub yang bermarkas di Banjarmasin Kalimantan Selatan harus rela berjuang di wilayah barat. Asisten Manajer Barito Putera, M Arifin mengungkapkan, pembagian wilayah yang dilakukan PT Liga Indonesia timpang.