Tingkat Kesulitan UN 2019 Setara Tahun Lalu
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan, tidak ada perubahan tingkat kesukaran soal Ujian Nasional (UN) 2019 dari tahun sebelumnya.
"Komposisi soal berdasarkan level kognitifnya, 10%-15% untuk penalaran, 50%-60 % untuk aplikasi, serta 25%-30% untuk pengetahuan dan pemahaman," ujar Totok, Rabu (27/3).
Menurut Totok, tantangan lain dari UN adalah mengujikan soal-soal yang mengukur keterampilan berpikir kritis, atau disebut juga dengan Higher Order Thinking Skills (HOTS).
BACA JUGA: Terbanyak Lulus SNMPTN dari Jatim, Bu Khofifah Senang
"Keterampilan ini sangat diperlukan oleh anak-anak kita agar mampu adaptif terhadap perubahan dunia yang begitu cepat,” tuturnya.
Dalam pekan ini, sejak 25 sampai 28 Maret 2019, diselenggarakan ujian nasional untuk jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK). UN SMK untuk mata pelajaran Matematika yang berlangsung Selasa (26/3), mendapat respons beragam dari siswa SMK.
Sebagian mengeluhkan soal UN Matematika yang sulit dan tidak sesuai dengan kisi-kisi. Keluhan mereka disampaikan melalui akun Instagram resmi Kemendikbud, @kemdikbud.ri .
Seperti yang dikeluhkan siswa dengan akun @oohryza , yang menilai soal matematika dalam UN SMK sulit. “Untuk pertama kalinya pak, saya liat soal matematika ketawa. Masalahnya bukan lucu, Pak. Tapi saya nggak ngerti apa yang saya kerjain,” tulisnya.