Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Petrokimia Gresik Jalankan Program Pendampimgan
jpnn.com, JAKARTA - Petrokimia Gresik menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) program pendampingan pertanian Agro Solution bersama mitra perwakilan, di Gresik, Jumat (5/2) kemarin.
"Tujuan program Agro Solution adalah peningkatan produktivitas hasil pertanian, dalam rangka mendongkrak kesejahteraan petani melalui pendampingan komprehensif dari hulu hingga hilir," kata Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih, dalam siaran resmi, Minggu (6/3).
Selama ini, petani masih memiliki banyak kendala dalam menjalankan usahanya, seperti rendahnya produktivitas pertanian, harga agro-input (pupuk, pestisida, benih dan lainnya) tidak terjangkau.
Kemudian, minimnya akses ke lembaga keuangan, harga jual hasil panen cenderung turun ketika panen raya, belum terlindunginya petani dari risiko gagal panen, infrastruktur yang terbatas, serta kendala lainnya.
Digna mengungkapkan, Petrokimia Gresik bersama mitra bakal melakukan pendampingan intensif bagi petani dengan memberikan jaminan pasokan sarana produksi, memfasilitasi akses pendanaan serta pemasaran hasil pertanian.
Petrokimia Gresik mendapatkan amanah pendampingan Agro Solution pada 2021 seluas 16.000 hektar (ha), dan penjualan produk pupuk non-subsidi sejumlah 8.000 ton yang terdiri dari 4.800 ton NPK non-subsidi dan 3.200 ton Urea non-subsidi.
Implementasinya, Petrokimia Gresik bekerja sama dengan 47 mitra dengan potensi areal tanam sebesar 25.346 ha atau 158 persen dari target. Sedangkan hingga 28 Februari 2021 luas tanam yang sudah terealisasi sebesar 2.629,86 ha (17 persen).
Petrokimia Gresik mengawali program ini di lahan seluas 108 hektare di Desa Pringgabaya Utara, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan tanaman jagung pada 9 Januari 2021 lalu.