Tips untuk Orang Tua agar Bisa Mengajar Anak PAUD di Rumah
"Kami sepakat tidak memunculkan stres kecemasan, ketakutan dan emosi negatif lainnya di hadapan anak. Jadi anak bisa melihat, semua kondisi dalam keadaan baik-baik saja sehingga tidak perlu ikut stres," paparnya.
Berbagai kegiatan juga dilakukan Hafiz dan istrinya bersama anaknya di rumah. Sang istri yang memiliki usaha kuliner mengajak anaknya untuk sesekali terlibat membuat makanan kecil bersama sambil berbincang sehingga anak tak kesepian.
Setiap pagi dia dan anaknya berjemur. Anak diperbolehkan sampai pagar rumah untuk melihat keadaan di luar sembari berjemur dan menyapa tetangga.
"Kalau bapak kerja, anak bisa menemani di sampingnya sambil main Lego," tambahnya.
Soal penugasan dari sekolah anaknya, Hafiz juga berdiskusi dengan guru dan orang tua lainnya melalui grup WhatsApp. Dia juga mengusulkan beberapa kegiatan yang dirasa cocok untuk anaknya.
Hafiz tidak segan menyanggah jika penugasan guru, dianggapnya kurang sesuai dengan yang dikerjakan sesuai kemampuan anaknya. Dia berusaha mencari ide lain yang sejalan dengan penugasan sang guru.
"Waktu itu ada tugas apa perbedaan sekolah swasta dan negeri. Nah menurut saya anak-anak belum tahu membedakan itu, karena itu saya minta gurunya agar anak saya mengerjakan apa saja yang dilihatnya saat mengunjungi sekolah-sekolah lain. Jadi kami berdiskusi dengan guru apa yang sebaiknya bisa dikerjakan anak. Dalam grup WA itu kami berdiskusi, saling menyemangati, diskusi hal-hal lain tidak hanya hal yang serius, bercanda-canda juga sehingga komunikasi antara orang tua dan guru juga terjalin dengan baik," kata Hafiz.
Dia berpesan sesulit apapun keadaan saat ini, orang tua mau tidak mau harus bisa mengajak anak berdiskusi dan turut serta mengolah emosi anak agar tidak stres selama belajar di rumah saja. (flo/jpnn)