Titiek Soeharto Yakin Prabowo dalam Kondisi Sehat dan Baik
Pada Jumat 5 April Mbak Titiek hadir dalam kampanye di lapangan Demang Wonopawiro, Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari, Gunung Kidul, DIY. Kampanye yang menghadirkan calon wakil presiden Sandiaga Uno itu dihadiri ribuan warga yang datang dari berbagai pelosok Yogyakarta, tak hanya Gunung Kidul. Hujan yang mengguyur lapangan dan membuat tanah becek, tak menyurutkan semangat mereka hadir dan mendengarkan orasi dari Sandi, Mbak Titiek, Hanafi Rais, politisi Partai Demokrat, Roy Suryo; Ketua DPD Partai Demokrat DIY, Heri Sebayang; dan Wakil Bupati Kabupaten Gunungkidul, Immawan Wahyudi.
Saat tampil ke atas panggung, Sandi mengenakan kaus warna biru dipadu celana krem dan sneakers hitam, serta berkopiah khas Kalimantan yang kemudian dihadiahkannya kepada salah seorang peserta kampanye.
"Kalau hujannya masih air tidak apa-apa, dan yang penting jangan lupa tanggal 17 April ke TPS, Tusuk Prabowo Sandi," ujarnya disambut sorak sorai pendukungnya.
Selain memiliki kaitan politik sebagai pendukung pasangan capres-cawapres 02, Mbak Titiek memang telah lama kenal dekat dengan keluarga besar Sandiaga Uno. Caleg Partai Berkarya untuk Dapil DIY itu pernah bercerita soal kedekatan keluarganya dengan keluarga Sandi.
“Sandiaga Uno itu, ibunya dekat dengan keluarga saya. Mertua Pak Sandi, yakni Pak Abdul Aziz Marzuki adalah sahabat dekat alm Pak Probosutejo,” kata Titiek beberapa waktu lalu.
Sementara dalam orasinya Mbak Titiek kembali berpesan agar warga masyarakat berani memilih pemimpin yang pas dengan hati Nurani.
“Pilihlah yang paling pas dengan hati nurani Bapak Ibu semua," kata Titiek sembari menekankan bunyi pada kata 'pas' yang ia katakan.
Titiek juga meyakini, sambutan meriah dari rakyat pada setiap kampanye pasangan Prabowo-Sandi mencerminkan bahwa rakyat sudah sangat rindu dengan pemimpin amanah dan kapabel. Rindu akan pemimpin yang punya kemampuan untuk melakukan perbaikan bagi Indonesia ke depan, yakni yang bisa membangun bangsa, segera mengentaskan kemiskinan dan memerangi kebodohan agar Indonesia bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.(jpnn)