Tito: Hanya 5 Kasus Penganiayaan Ulama yang Benar
Dari berbagai fenomena itu, Tito menyimpulkan bahwa Polri belum menemukan adanya penyerangan yang sistematis kepada tokoh agama, tempat ibadah maupun ulama.
“Belum bukan berarti tidak,” tegas mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua ini.
Menurut Tito, masih ada beberapa kasus yang cukup janggal yang kini terus didalami jajarannya.
Misalnya, kata Tito, dari lima kasus yang terjadi itu sebagian besar tersangkanya begitu diperiksa mengalami gangguan kejiwaan.
“Jadi, kami melihat ada sesuatu kejanggalan. Nah itu terus kami dalami,” katanya.
Meski demikian, Tito tidak bisa menyimpulkan adanya koneksi satu kasus dengan lain sehingga dianggap menjadi sesuatu yang sistematis.
Namun, kata dia, Polri melihat sistematis adalah koneksi di udara atau di medsos yang menghubungkan dan menambah kasus-kasus tersebut sehingga terlihat sistematis.
Karena itu, ungkap Tito, Badan Reserse Kriminal Kepolisian (Bareskrim Polri) tengah menangani kelompok-kelompok penyebar isu tersebut.
Dengan sistem dan kemampuan investigasi yang dimiliki, Tito menjadi bisa melacak asal mula penyebabnya, termasuk siapa yang menyebarkan dan yang menyambungkan lain sehingga terkesan ada hubungan di udara atau media sosial.
“Sehingga isu penyerangan ulama ini menjadi isu opini di publik bahwa penyerangan ulama terjadi secara sistematis dengan sangat masif, padahal sebetulnya belum kami temukan seperti itu,” ungkap Tito. (boy/jpnn)