Tjahjo: Ini Kondisi yang Perlu Dicermati di Akhir 2015
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, ada sejumlah kondisi yang perlu dicermati menjelang akhir 2015. Kondisi dimaksud bisa terkait faktor global maupun nasional yang karena berpotensi meresahkan masyarakat. Diantaranya terkait menguatnya mata uang dollar Amerika Serikat terhadap rupiah.
Menurut Tjahjo, kondisi yang ada memang tidak hanya menimpa Indonesia, namun juga seluruh negara-negara di dunia.
“Akibatnya bagi yang punya utang dalam bentuk dolar AS akan menjerit, apakah itu perorangan, perusahaan, sejumlah pabrik-pabrik. Ini juga akan alami gejolak. Karenanya semoga tahun ini sudah mulai mereda penguatan dolar AS. Karena yang dikhawatirkan masalah PHK (pemutusan hubungan kerja, red) sudah mulai mengancam,” ujar Tjahjo, Senin (28/9).
Kondisi lain yang perlu dicermati pemerintah pusat maupun daerah, kekeringan. Karena hingga saat ini belum dapat ditentukan sampai kapan akan terjadi.
Karenanya, menurut Tjahjo, ada sejumlah usaha yang diambil berbagai pihak untuk melakukan impor beras. Sebab akibat kekeringan yang melanda, petani tidak bisa menanam padi sehingga berpotensi mengganggu stok beras di dalam negeri.
“Satu tahun ini, sejak pelantikan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla, Indonesia belum pernah impor beras. Mudah-mudahan Indonesia tetap pertahankan untuk tidak impor beras,” ujar politisi PDIP Perjuangan ini.
Menghadapi kondisi-kondisi yang ada, Tjahjo mengingatkan jajaran di bawah Kemendagri untuk dapat bekerja lebih maksimal. Terutama yang bekerja di daerah-daerah, untuk terus mengingatkan pemda. Ia menekankan pentingnya untuk memaksimalkan penyerapan anggaran.
“Tolong ingatkan, masalah penyerapan anggaran baik di provinsi, kabupaten/kota termasuk penyerapan dana desa. Untuk penyerapan tingkat provinsi yang terendah Provinsi Kalimantan Utara,” ujar Tjahjo.