TKW di Tiongkok Tewas Misterius Saat Mandi
jpnn.com - DONOMULYO - Kabar pilu kembali menimpa tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Malang, Eka Suryani, 23. Warga Dusun Mulyosari RT 22, RW02, Desa Donomulyo, Kecamatan Donomulyo tersebut dikabarkan tewas secara misterius di kota Fujian, Tiongkok (24/1). Kabar meninggalnya Eka diterima keluarga korban dari Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang memberangkatkan korban bekerja ke luar negeri.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Kanjuruhan (Group JPNN), Eka ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kamar mandi, Sabtu (22/1) sekitar 08.00 waktu setempat. Saat ditemukan, kondisi Eka tanpa busana dan tengah memegang ganggang shower. Eka bekerja di Hongkong sejak 24 Juni 2015. Dia berada di Kota Fujian karena diajak majikannya yang pulang kampung untuk merayakan Imlek. Hingga kemarin belum ada kejelasan mengenai kabar meninggalnya ibu satu anak tersebut.
Sementara itu, Indra Teguh Wiyono, 26, suami korban saat ditemui di kediamannya, di Dusun Mulyosari masih terlihat shock. Teguh belum mendapat kejelasan terutama dari Pemerintah Indonesia mengenai musibah yang menimpa istrinya. Hanya saja, pada 25 Januari lalu, pihak PJTKI PT Surabaya Yudha Citra Perdana menyampaikan berita duka tersebut dengan melampirkan dokumen photo copy dari AIE Employment Centre (agen penyalur) di Hongkong. Dokumen tersebut memberitahukan kronoligis singkat peristiwa dan menyatakan akan segera mengurus pemulangan jenazah.
”Sebelum itu (surat dari PJTKI), Minggu (23/1) saya sudah dapat kabar dari teman lewat facebook tapi masih belum begitu yakin,” ujar Teguh.
Padahal, lanjut dia, dua hari (22/1) sebelum kabar duka tersebut, ia tengah diliputi rasa senang karena istrinya yang berangkat sejak Juni 2015 silam akan segera pulang ke kampung halaman.
”Saya sudah senang sekali, dia mau pulang dari Hongkong,” lanjutnya.
Di saat bersamaan, Jumat malam itu pula, Teguh memiliki firasat buruk. ”Perasaan saat itu juga gak enak. Setelah dia telpon, saya telpon balik, katanya (Eka) sehat-sehat saja,” jelasnya.
Menurut Teguh, Eka pernah mengaku sering mendapat perlakuan kasar dari majikannya. Karena itu, pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu menduga istrinya meninggal tidak wajar dan menjadi korban pembunuhan. Eka meninggalkan seorang anak Wahyu Satrio usia 4 tahun.