TN Baluran Kini Pantau Satwa Langka dengan GPS
jpnn.com, BANYUWANGI - Taman Nasional (TN) Baluran atau yang lebih dikenal dengan Africa van Java di Banyuwangi telah memiliki beberapa satwa dilindungi.
Di antaranya, banteng, ajak, merak hijau, dan macan tutul. Khusus macan tutul, saat ini populasinya mencapai puluhan ekor.
Untuk mengetahui pergerakan masing-masing kelompok satwa, TN Baluran bekerja sama dengan Copenhagen Zoo, Denmark, untuk terus melakukan kegiatan monitoring. Kegiatan monitoring tersebut meliputi semua kawasan di TN Baluran.
Dengan menggunakan camera trap, pergerakan satwa bisa dipantau melalui visual, baik berbentuk gambar maupun video. Selain camera trap, dilakukan pemasangan GPS collar pada beberapa satwa. Pemasangan GPS collar yang juga bekerja sama dengan Copenhagen Zoo tersebut berlangsung Oktober hingga November lalu.
Tujuannya, memantau sekaligus mempelajari pergerakan dan pola tingkah laku satwa di kawasan TN Baluran. Pemasangan GPS collar dilakukan malam hari dengan cara pengamatan dan pengintaian hewan. Selanjutnya, pembiusan dan pemasangan GPS Collar.
Saat ini alat pemantau tersebut terpasang pada enam banteng. Masing-masing terdiri atas tiga betina dan tiga banteng jantan. "Menyusul pemasangan GPS collar pada macan tutul dan ajak," ujar Arif Pratiwi, koordinator Perencanaan Program Kerja Sama dan Pelayanan TN Baluran.
Pratiwi melanjutkan, pemasangan untuk jenis hewan tersebut lebih sulit dibanding banteng. Terutama macan tutul. Jangan sampai mengganggu kebiasaan atau tingkah laku.
Melalui GPS collar, pemantauan bisa dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet. (als/c25/diq)