TNI Siap Tampilkan Kejutan
Dalam HUT TNI terakhir era Presiden SBY dengan Kabinet Indonesia Bersatu II, Moeldoko terlihat berupaya menunjukkan peringatan tahun ini menjadi yang paling spektakuler. Dengan bahasa diplomatis, perwira tinggi bintang empat dari Kediri itu menyatakan peringatan sebagai pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat.
’’Komposisi alutsista produksi anak negeri dengan luar negeri memang masih dominasi dari luar. Tapi yang kami tampilkan mayoritas pengadaan selama 10 tahun terakhir,’’ ujar penerima gelar Adhi Makayasa selaku alumnus Akabri 1981 terbaik.
Dari sekian banyak produk, alutsista produk dalam negeri di antaranya panser Anoa dan Komodo, tank AMX, helikopter Nbell 412, dan pesawat CN 235.
Tidak terlihat KSAD Jendral TNI Gatot Nurmantio. Moeldoko didampingi KSAL Laksamana TNI Marsetio, KSAU Marsekal TNI I.B. Putu Dunia, dan Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI-AD Letjen TNI Lodewijk F. Paulus.
Pagi saat geladi berlangsung, mantan Pangdam V/Brawijaya itu masih terlihat. ’’KSAD baru saja dipanggil presiden ke Jakarta,’’ lanjut Moeldoko tanpa merinci alasan.
Dari ratusan alutsista yang ditampilkan, kejanggalan terlihat pada helikopter tempur Apache. Ketika demonstrasi dan flypass, bagian ekor helikopter warna hijau tua itu tertulis United State Army (Angkatan Darat Amerika Serikat).
Menurut penjelasan Gatot di Makodam V/Brawijaya Jumat (3/10) malam, sudah ada komitmen antara TNI-AD dan US Army dari rencana pembelian helikopter tersebut.
Diantaranya penggunaan bendera merah putih di bodi helikopter dan salah satu pilot heli dari Puspenerbad. Nyatanya, keterangan Gatot berbeda dengan fakta. Sedangkan Moeldoko menyatakan bahwa pembelian 8 heli Apache dilakukan bertahap sampai 2018.