Togar Sianipar: Berkelahi sampai Bonyok Silakan, asal di Kamar
"Yang menjadi korban masyarakat, rakyat. Pelayanan publik pasti terganggu," ujar salah satu Ketua Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL) itu.
Dia kembali mengingatkan, jika perseteruan keduanya berlanjut terus, maka bisa mengundang aparat hukum menelisik asal dan penggunaan uang Rp2 miliar yang diributkan itu.
"Ini bisa menjadi trigger (pemicu) bagi aparat hukum mengusut penggunaan uang itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Togar mengatakan, kasus pecah kongsi (pekong) antara kepala daerah dengan wakilnya memang sudah marak terjadi di banyak daerah. Namun, kata dia, perseteruan tidak sampai terbuka seperti yang terjadi di Siantar.
"Pekong, pecah kongsi, itu terjadi di mana-mana. Tapi yang ini terbuka. Ini tidak baik, tidak bisa menjadi teladan masyarakat. Harus duduk bersama, selesaikan lah baik-baik," ujar Togar kepada JPNN, 16 Desember 2014. (sam/jpnn)