Toko Roti Tak Laku, Mahathir Salahkan Pemerintah
jpnn.com, LANGKAWI - Kesulitan terus mendera Mahathir Mohamad menjelang Pemilu Malaysia yang bakal berlangsung 9 Mei nanti. Setelah Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) bentukannya dibubarkan sementara, politikus 92 tahun itu dihadapkan pada masalah ekonomi.
Upayanya untuk menjual The Loaf, franchise gerai bakery premium yang didirikannya sekitar 12 tahun lalu, kandas.
’’Saya tak bisa mendapatkan pembeli. Saya juga tidak bisa menutup kerugian yang terjadi. Makanya, saya memutuskan tutup saja,’’ kata Mahathir.
Kepada The Straits Times yang menjumpainya di Langkawi pada Minggu (15/4), dia mengaku punya saham mayoritas The Loaf.
Mahathir menuturkan, ada calon pembeli potensial yang mengurungkan niatnya setelah didatangi petugas pajak. Petugas tersebut menakut-nakuti pebisnis dengan menyebutkan bahwa pajak The Loaf sangat tinggi.
’’Begitulah cara pemerintah merepresi para pendukung oposisi,’’ ujar kandidat perdana menteri (PM) dari kubu oposisi yang getol mengkritik PM Najib Razak itu, sebagaimana dilansir Malaysia Today.
Dalam edaran yang ditempelkan di seluruh gerai, tertulis 9 April sebagai tanggal keputusan tutup. Kendati demikian, gerai-gerai The Loaf di Malaysia baru tutup akhir pekan lalu.
Outlet di Telaga Harbour, Langkawi, yang tercatat sebagai gerai pertama The Loaf resmi tutup pada Jumat (13/4).